Tega Banget! Kakek Penjual Gado-gado Dibayar Pembeli Pakai Uang Palsu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nasib kurang baik baru saja menimpa seorang kakek yang berprofesi sebagai pedagang gado-gado. Dirinya ditipu pembeli yang membayar menggunakan uang palsu sebasar 100 ribu Rupiah.

Kisah kakek penjual gado-gado ini pertama kali disebarluaskan oleh akun Instagram @devina_jasmine_wijaya. Dalam akun tersebut, dijelaskan bahwa kakek itu menjual gado-gado di Desa Gampang Sejati, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Ia mengalami penipuan oleh pembelinya sendiri yang memasan lima bungkus gado-gado.

Merasa senang mendapat pesanan yang cukup banyak, kakek itu segera membuatkan pesanan untuk si pembeli. Mirisnya, yang ia dapat bukanlah uang asli. Melainkan uang palsu sebesar 100 ribu Rupiah untuk membayar gado-gado yang dibuatnya. Bahkan, penipu itu juga meminta uang kembalian 50 ribu rupiah dari uang palsu yang ia berikan.

Kakek penjual gado-gado ditipu pembeli dengan uang palsu (instagram/devina_jasmine_wijaya)

“Tega sekali orang tua anda bohongi dengan membeli gado-gado memakai uang mainan 100 ribuan, lalu anda minta uang kembalian 50 ribu,” tulis akun itu menjelaskan.

Pemilik akun itu juga mengaskan tidak usah membeli dagangan seseorang jika memang tak punya uang.

“Jika tidak punya uang jangan membeli makanan 5 bungkus, coba ibaratkan beliau bapakmu,” kata pemilik akun itu.

Dalam unggahan tersebut, terlihat sosok kakek itu nampak pilu menghadapi kenyataan yang menimpanya. Ia harus kehilangan uang dan lima bungkus gado-gadonya dalam sekejap.

Pemilik akun tersebut juga mengingatkan kepada pembeli yang menipu kakek tersebut untuk menghampiri penjual gado-gado itu agar hidupnya bisa tenang.

“Semoga anda melihat postingan saya dan berniat menghampiri bapak ini lagi, agar hidup anda tenang tentram tanpa halangan,” katanya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Elemen Masyarakat Terima dan Hormati Hasil Pilkada 2024

Jakarta – Kepala Biro Humas dan Protokol MK, Pan Mohammad Faiz, menjelaskan bahwa langkah antisipasi telah diambil untuk mencegah...
- Advertisement -

Baca berita yang ini