MATA INDONESIA, JAKARTA – Sosok buntalan kain berbentuk pocong di kebun durian membuat bulu kuduk berdiri. Tentunya itu bukan pocong betulan, melainkan hanya akal-akalan sang pemilik kebun untuk menakut-nakuti para pencuri.
Rupanya hal itu dilakukan pemilik kebun durian di Malaysia. Dilansir dari Harian Metro, ia curhat buahnya sering dicuri sebelum dipasang pocong tersebut.
Ulah para pencuri ini tentu sangat merugikan para petani. Berbagai cara pun telah dilakukan untuk menghindari pencurian itu hingga akhirnya pemilik kebun yang bernama Roesman memilih menakut-nakuti dengan hantu pocong.
BACA JUGA: Viral! 9 Pocongan di Makam Krapyak Kudus Gegara ‘Cinta Ditolak Dukun Bertindak’
Pada akhir Mei lalu, Roesman Budiman membeli beberapa meter kain putih yang dibentuk mirip pocong. Ia membuat dua pocong-pocongan dari kardus yang dililit menggunakan kain putih.
Pocong palsu itu ia letakkan di antara semak-semak dan gubuk kosong di areal perkebunan. “Hantu pocong itu telah berhasil mengurangi hilangnya durian saya dari 10 pohon musim ini. Sebelumnya, kalau saya sedikit terlambat mengambil durian yang jatuh, pencuri akan mengambilnya,” kata Roeman, dikutip Selasa 23 Juni 2020.
#segamat Pemilik dusun durian di Kampung Tengah, di Segamat, menggunakan unsur menyeramkan dengan meletakkan 'pocong' bagi mengatasi kehilangan hasil tanaman di dusun duriannya. https://t.co/UBgqAKub8H
— Harian Metro (@hmetromy) June 18, 2020
Untuk memberi efek lebih menyeramkan, Rosman juga membakar dupa di malam hari. Untuk mempersiapkan semua jebakan itu, Roesman megaku menghabiskan uang Rp 26 ribu.
Tak disangka, caranya ini membuat suasana kebunnya menjadi horor. Namun kocaknya, Roesman sendiri mengaku sering ketakutan dengan jebakan yang ia pasang itu. “Terkadang saya juga jadi ketakutan sendiri ketika mengambil durian sendirian berkat aroma kemenyan tadi,” kata Roesman.
BACA JUGA: Geger! Hantu Pocong Gentayangan Hebohkan Warga Purbalingga, Ini Penampakannya
Selain membuat hantu pocong, Rosman juga pernah menaruh dua boneka harimau di kebunnya, tetapi cara itu tidak efektif. “Saya menghabiskan RM 350 (setara sekitar Rp 1,1 juta) untuk masing-masing patung harimau, tetapi durian saya tetap dicuri,” keluhnya.
Sebenarnya, Rosman tidak mempermasalahkan jika si pencuri hanya ingin makan durian. Namun, yang membuatnya kesal adalah ketika si pencuri menjual durian hasil curian dari kebunnya.
“Jika pencuri hanya ingin makan durian, saya tidak keberatan. Tetapi kenyataan bahwa saya kehilangan buah durian begitu banyak, seperti mereka mencuri untuk dijual,” kata Roesman mengakhiri.