Sangar, Perempuan Cantik Ukraina Siap Angkat Senjata

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Alisa, perempuan cantik asal Ukraina selalu menikmati olahraga menembak. Untuk itu, Alisa bergabung dengan unit pertahanan teritorial lokal sejak satu tahun lalu guna memperoleh keterampilan tempur.

Dan siapa yang mengira bila perempuan berusia 38 tahun itu mungkin akan menggunakan keterampilannya dalam sebuah perang yang nyata dengan Rusia.

“Orang-orang mati, itu mengerikan. Lebih buruk lagi adalah ketika Anda berpikir bukan hanya tentang hidup Anda, tetapi juga tentang kehidupan seorang anak berusia 7 tahun,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Reuters.

“Saya sadar dia bisa terluka karena kekonyolan negara tetangga, bukan negara saudara lagi,” sambung Alisa yang memiliki seorang putra.

Penumpukan lebih dari 100 ribu tentara Rusia di dekat perbatasan telah menimbulkan ketakutan di Ukraina dan negara-negara Barat bahwa mereka siap untuk menyerang. Klaim yang berulang kali dibantah Moskow.

Pada Januari 2022, ketika pasukan Rusia berkumpul, pemerintah Ukraina mengatakan ingin membangun batalion cadangan menjadi korps hingga 130.000 orang. Alisa mengatakan dia telah melihat lusinan warga bergabung dengan sesi pelatihan setiap akhir pekan.

Dengan mengenakan seragam kamuflase, Alisa mengambil salah satu dari dua senjata kaliber kecil yang ia simpan di rumah dan menuju ke tempat pelatihan – hutan pinus dengan bukit pasir, rel kereta api tua, dan beberapa lokasi konstruksi yang ditinggalkan.

“Jika, Tuhan melarang, perang dimulai … saya tahu bagaimana berpindah dari titik A yang tidak aman ke titik B yang aman,” sambungnya.

“Saya mengerti bagaimana melakukannya jika saya diserang. Saya tahu bagaimana membantu negara, teman, tetangga jika mereka terbakar,” tegasnya.

Alisa mencoba untuk tidak melewatkan sesi latihan, bahkan jika dia sangat membutuhkan istirahat di akhir pekan.

“Jika kami memiliki waktu damai, saya akan melewatkan pelatihan jika saya lelah, tetapi sekarang saya membuat diri saya bangun lebih awal untuk sesi latihan karena sekarang ini lebih dibutuhkan daripada sebelumnya,” katanya.

Alisa menambahkan bahwa latihan yang dilakoninya selama lebih dari setahun itu telah membangun rasa percaya diri dan keberaniannya. Namun, dari lubuk hatinya yang terdalam ia tidak pernah menggunakan kemampuan perangnya.

“Saya merasa marah dan benci. Ini semua tidak nyata bagi saya dan saya tidak mengerti bagaimana hal-hal konyol seperti itu bisa terjadi di dunia beradab di abad ke-21,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini