Saking Cantiknya Ubah Muka Pakai Aplikasi FaceApp, Pria Ini Malah Ditawar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Belakangan ini aplikasi FaceApp kembali viral. Beberapa filter yang disediakan aplikasi ini mampu memikat para penggunannyanya, salah satunya ubah wajah jadi wanita atau pria.

Bagi para pengguna yang tertarik bisa mengedit fotonya secara mudah dengan aplikasi FaceApp. Hasilnya pun bisa di luar dugaan. Parahnya, justru bisa berujung pelecehan seperti yang dialami netizen asal Malaysia yang satu ini.

Dilansir dari World of Buzz, Rabu 1 Juli 2020, hal ini berawal saat si pria mengunggah fotonya yang telah diedit menjadi wanita cantik. Tentunya itu hasil editan menggunakan aplikasi FaceApp.

Pria yang diketahui bernama Heykal itu tak menyangka jika foto tersebut membuat dirinya mendapatkan sebuah pesan dari seorang pria lain. Isi pesannya berbau pelecehan seksual.

Seorang pria hidung belang menggoda dirinya mulai dari meminta nomor handphone hingga mengarah ke tindakan seksual dan menawarkan bayaran. Tangkapan layar hasil percakapan dengan pria asing tersebut pun dibagikan ke Twitter.

BACA JUGA: Bikin Ngakak! Kumpulan Meme Kocak Soal Aplikasi FaceApp yang Lagi Tren

Dalam unggahannya, ia mengaku tak mau lagi mengedit wajahnya menjadi seorang perempuan. “Seperti ini kah rasanya menjadi seorang perempuan?” tulis Hyekal.

Dalam percakapannya tersebut, tampak Hyekal tak menanggapi pesan dari pria asing itu setelah dirinya ditawari akan dibayar. “Kalau kamu ingin dibayar, saya akan bayar,” tulis pria dalam pesan tersebut.

Unggahannya yang viral itu pun lantas dibanjiri beragam komentar warganet. Namun, tak sedikit perempuan yang turut mengomentari unggahan tersebut.

Para perempuan ini pun menilai bahwa kejadian yang dialami Hyekal sering mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Hingga ini postingan Hyekal tersebut telah mendapat lebih dari 4 ribu retweet.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini