Perempuan Cantik Ini Tewas Ditikam Saudara Laki-lakinya, Videonya Viral

Baca Juga

MATA INDONESIA, BAGHDAD – Seorang perempuan cantik asal Irak, Nourzhan Al Shammari dibunuh secara brutal ketika ia kembali dari pekerjaannya, demikian dilaporkan oleh media lokal.

Aksi brutal yang terjadi di wilayah Baghdad tengah itu terekam dalam sebuah video yang saat ini menjadi viral. Dalam video tersebut, Nourzhan yang berusia 31 tahun itu tergeletak di jalan setelah ia ditikam beberapa kali.

Gelombang kemarahan dan kecaman meledak di antara orang Irak dan Arab, ketika video itu dibagikan di berbagai platform media sosial. Tagar dengan namanya pu kini menjadi trending.

“Pembunuh Nourzan ditangkap dalam waktu singkat,” kata polisi Irak dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (28/8) atau tiga hari setelah kejahatan keji itu terjadi, melansir Gulf News.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak, Mayor Jenderal Saad Maan, mengatakan pembunuhnya adalah saudara laki-laki Nourzan yang dibantu oleh sepupunya. Akan tetapi sepupunya tersebut saat ini masih buron.

“Tersangka mengaku membunuh wanita itu karena masalah keluarga,” kata Mayor Jenderal Maan dalam sebuah pernyataan.

Korban dilaporkan dipaksa menikah, ketika dia masih kecil. Akan tetapi, Nourzhan kemudian memutuskan untuk bercerai. Dan baru-baru ini perempuan cantik itu menolak untuk menikah lagi.

Kekerasan terhadap perempuan mewabah di Irak, dengan undang-undang yang memperkuat perlindungan terhadap kekerasan dalam rumah tangga saat ini sedang terhenti di Dewan Perwakilan Rakyat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PKL Teras Malioboro 2: Suara Ketidakadilan di Tengah Penataan Kawasan

Mata Indonesia, Yogyakarta – Sejak relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Malioboro ke Teras Malioboro 2, berbagai persoalan serius mencuat ke permukaan. Kebijakan relokasi yang bertujuan memperindah Malioboro sebagai warisan budaya UNESCO justru meninggalkan jejak keresahan di kalangan pedagang. Lokasi baru yang dinilai kurang layak, fasilitas yang bermasalah, dan pendapatan yang merosot tajam menjadi potret suram perjuangan PKL di tengah upaya mempertahankan hidup.
- Advertisement -

Baca berita yang ini