MATA INDONESIA, AMMAN – Kekerasan pecah di antara anggota parlemen di Yordania. Padahal, para anggota dewan yang terhormat tengah membahas mengenai reformasi konstitusi di ruang sidang yang ditayangkan secara live di televisi.
Sidang parlemen itu diselenggarakan pada Selasa (28/12). Ketika membahas mengenai reformasi yang akan menambahkan kata benda ‘perempuan Arab’ untuk warga negara Yordania ke dalam sebuah bab dalam konstitusi tentang persamaan hak, perang pun pecah.
Para kritikus menggambarkan bahwa perubahan yang diusulkan tidak berguna. Berdasarkan video yang beredar di media sosial, beberapa anggota dewan terlibat perkelahian dan adu jotos tak mampu dielakkan, sementara yang lain mencoba melerai.
Video yang diposting di media sosial memperlihatkan anggota parlemen Yordania menunjuk, berteriak, dan mencoba menahan beberapa anggota yang emosi. Beberapa anggota parlemen terlihat saling meninju dan menampar.
Pada 2020, kejadian serupa terjadi di dalam sidang pertama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Malaysia. Kericuhan terjadi ketika anggota parlemen dari Partai Perikatan Nasional dan Pakatan Harapan saling berteriak setelah pernyataan rasis dan seksis dilontarkan.
Melansir The Star, kekacauan bermula setelah Kasthuri Patto (PH-Batu Kawan) menuduh bahwa Datuk Seri Abdul Azeez Abdul Rahim (BN-Baling) membuat komentar mengenai warna kulitnya.
