MATA INDONESIA, BAGHDAD – Penangkapan mantan Presiden Irak, Saddam Hussein masih menjadi misteri. Dan laporan Pentagon bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) menangkap Saddam saat bersembunyi di lubang bawah tanah adalah palsu.
Seorang penerjemah Irak yang bekerja dengan militer AS pada saat itu telah membantah kebohongan itu, dalam sebuah wawancara dengan Sputnik. Sebagai informasi, Saddam Hussein ditangkap pada 13 Desember 2003.
Kala itu, Pentagon mengklaim bahwa Saddam ditemukan tengah bersembunyi dan meringkuk di lubang sedalam delapan kaki di bawah sebuah peternakan. Kenyataannya, Saddam berada di sebuah ruangan pada saat penangkapannya.
Saddam yang memimpin Irak sejak 1979-2006 itu dilaporkan tidak sadarkan diri dan tidak mengerti apa yang dia katakan atau apa yang terjadi, menurut penerjemah, yang tidak ingin disebutkan namanya karena alasan keamanan.
“Setelah penangkapannya, situasinya dibuat sedemikian rupa sehingga pemerintah AS yang dipimpin oleh Bush bisa keluar (tanpa cedera), sehingga koalisi yang dia buat melawan Irak tidak akan dikalahkan, sehingga otoritas AS tidak menderita karena serangan ke Irak dengan dalih memiliki senjata pemusnah massal dan ancaman segera terhadap perdamaian”, kata penerjemah, melansir PM News Nigeria.
Penerjemah itu menekankan bahwa ia ingin dunia tahu bahwa Saddam ada di dalam ruangan, kemungkinan besar sedang berdoa karena saat itu Saddam memakai jubah tradisional Arab yang dikenal dengan dishdasha.
Gagasan bahwa dia meringkuk di dalam lubang pada saat penangkapannya itu hanyalah rekayasa Paman Sam, katanya. Saddam Hussein tidak akan bisa masuk ke dalam terowongan karena terlalu sempit dan kondisinya saat itu sangat lemah.
“Saya memakai rompi anti peluru, saya melepasnya dan bisa dengan paksa memasukkan diri saya ke dalam lubang, saya juga bisa keluar dengan susah payah. Ya, ada lubang, tapi informasi bahwa presiden ditangkap di sana … saya katakan – dia di dalam ruangan, dia ditangkap di dalam ruangan,” tegasnya.
“Itu hanyal ruangan biasa tanpa alat komunikasi, hanya berisi lemari pakaian, dua tempat tidur, radio, perekam suara, TV kecil, beberapa pakaian dan sepatu,” tuntas sang penerjemah.