MATA INDONESIA, TOKYO – Pandemi COVID-19 membuat banyak orang menghabiskan waktu di rumah. Waktu inilah yang banyak digunakan orang-orang untuk beres-beres rumah setelah sekian lama sibuk beraktivitas di luar.
Hal itu juga dilakukan seorang ibu asal Jepang bernama Yuki Tsukamoto. Namun, menurutnya ini bukanlah beres-beres biasa. Ia akhirnya memberanikan diri untuk masuk dan membersihkan kamar putrinya yang telah meninggal sekitar 19 tahun lalu.
Dilansir Asahi Shimbun, Selasa 30 Juni 2020, Yuki Tsukamoto tinggal di Takarazuka, Prefektur Hyogo. Ia sebelumnya terlalu takut untuk memasuki ruangan kamar almarhum putrinya yang berada di lantai dua rumahnya.
BACA JUGA: Viral! Kisah Wanita yang Dikerumuni Kucing Liar Setiap Hari
Kamar itu berisi barang-barang milik Kana, putri sulungnya yang merupakan salah satu dari delapan anak yang terbunuh 19 tahun lalu dalam serangan di Sekolah Dasar Ikeda di Ikeda, Prefektur Osaka.
Tragedi mengenaskan itu terjadi pada 8 Juni 2001, di mana seorang pria tiba-tiba saja memasuki sekolah dengan membawa pisau dan menikam siapapun yang ada di hadapannya.
Seorang anak laki-laki dan tujuh anak perempuan meninggal akibat kejadian itu. Selain itu, 15 siswa dan guru juga terluka. Pada tahun 2004, pelaku penikaman tersebut lalu dieksekusi.
Ketika Yuki Tsukamoto melihat buku-buku, pakaian, gambar, dan mainan di kamar itu, kenangan tentang Kana, yang berusia 7 tahun ketika dia meninggal, membuatnya kewalahan dengan emosi.
Ia menemukan seekor kutu mati kecil dan kering ditemukan diapit di buku esai Kana, yang menandai sudah berapa lama tidak dibersihkan sejak tragedi tahun 2001. Tak hanya itu Tsukamoto juga menemukan untaian rambut di ikat rambut Kana, dirinya pun tak sanggup menahan air matanya.
Diketahui, kini Tsukamoto sendiri bekerja sebagai pengasuh di pusat penitipan anak. Semenjak pandemi, tempat kerjanya tersebut menjadi sepi, sehingga dia banyak menghabiskan waktunya di rumah.
Untuk mengisi waktu luangnya, Tsukamoto telah membersihkan rumah orangtuanya yang berada di dekat rumahnya. Namun kemudian dia berpikir untuk membersihkan barang-barang peninggalan almarhum anaknya.
BACA JUGA: Viral! Kisah Transgender yang Di-bully & Dituduh Sebagai ‘Pembunuh’ Orangtuanya
Sebenarnya alasan Tsukamoto pada akhirnya memilih untuk membersihkan kamar almarhum anaknya itu karena dirinya berpikir, jika dia meninggal karena COVID-19, dia tidak ingin ada orang lain yang menyentuh barang-barang Kana nantinya. Jadi, dia memutuskan untuk mengurusnya sendiri.
Saat ini Tsukamoto sendiri masih bingung dan memerlukan waktu untuk memikirkan apakah barang-barang Kana itu nantinya akan dia buang atau tidak, mengingat hal itu bukanlah keputusan yang mudah baginya. Dia akan kembali berusaha untuk memutuskan jika sudah siap dan benar-benar berani menghadapinya.
“Ini adalah proses langkah demi langkah. Aku akan mencoba lagi ketika aku memiliki keberanian untuk membuat keputusan,” kata wanita 53 tahun itu.
Walaupun demikian, Tsukamoto sendiri mengaku akan tetap menyimpan piyama terakhir yang dikenakan oleh Kana sebelum terbunuh. Demikian juga dengan meja belajar dan kursi milik Kana, karena benda-benda tersebut akan digunakan untuk anak laki-laki tertuanya.