MATA INDONESIA, LONDON – Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mendapat telepon dari Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal. Namun, ternyata sang Menhan kena prank!
Ya, penelepon tersebut ternyata bukanlah PM Ukraina seperti yang diakuinya. Penyelidikan pun diluncurkan untuk menemukan sosok yang berhasil melewati dan berbicara langsung dengan Menhan Inggris, Ben Wallace.
Setelah Wallace mengungkapkan berita tentang panggilan itu pada Kamis (17/3), Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel mengatakan hal serupa telah terjadi padanya pada awal pekan ini. Dilaporkan bahwa kedua menteri pemerintah Inggris tersebut ternyata memiliki solidaritas dengan Ukraina.
Sebuah sumber pertahanan mengatakan kepada kantor berita Reuters, Wallace, telah memerintahkan penyelidikan segera untuk mengetahui bagaimana penipu itu dapat berbicara dengannya. Insiden tersebut menimbulkan pertanyaan keamanan, terutama karena Wallace menuduh Rusia berada di balik upaya tersebut.
“Tidak ada disinformasi, distorsi, dan cara kotor Rusia yang bisa mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia dan invasi ilegal Rusia ke Ukraina. Upaya yang putus asa,” kata Wallace, melansir BBC, Jumat, 18 Maret 2022.
Wallace bukanlah Menteri Inggris pertama yang mendapat panggilan palsu. Pada Mei 2018, Perdana Menteri Boris Johnson yang ketika itu masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris kena prank.
Dalam panggilan teleponnya kala itu, PM Boris berbicara mengenai hubungan internasional dan puisi kasar dengan penelepon palsu yang berpura-pura menjadi Perdana Menteri Armenia.