Jokowi Divaksin Jadi Trending Topic Bertahan Sampai Malam

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ramai diperbincangkan warganet usai siaran langsung yang memperlihatkan proses penyuntikan vaksin Covid-19 pertama di Indonesia pada Rabu, 13 Januari 2021. Siaran yang berlangsung melalui akun YouTube Sekretariat Presiden itu sukses dibanjiri komentar warganet dari pagi hingga malam hari.

Di Twitter, tagar #JokowiDiVaksin memasuki trending tropic dan menduduki urutan pertama. Beragam komentar warganet terkait siaran langsung itu pun berhamburan.

Namun, ada satu momen yang disorot warganet hingga ikut muncul di trending bersama Bapak Presiden, yaitu ketika tangan dokter yang memberikan vaksin pada Jokowi tampak gemetaran.

Untuk diketahui, Jokowi disuntik vaksin Covid-19 oleh vaksinator yang merupakan Wakil Ketua Dokter Kepresidenan, Prof dr Abdul Muthalib Sp PD-KHOM.

Saat proses vaksinasi yang disiarkan langsung di media sosial dan televisi nasional tersebut, terlihat bahwa tangan dokter berusia 76 tahun itu bergetar. Kejadian itu langsung menjadi sorotan masyarakat. Dalam waktu cepat, tagar #Dokternya dan #Tremor nangkring bersama tagar #JokowiDiVaksin dan #VaksinasiDimulai di trending topic Twitter Indonesia.

Seorang warganet melalui akun Twitter @DestinyUch membagikan pendapatnya mengenai kejadian itu dalam sebuah cuitan yang telah disukai oleh lebih dari 500 akun. “Gimana nggak nervous. Nyuntik orang nomor 1 di Indonesia. Disorot zoom banyak kamera. Ditonton puluhan ribu. Pasti ada yang nunggu salahnya. Biar bisa dinyinyirin. Hehehe. Terimakasih, prof,” tulisnya.

Cuitan lainnya yang menanggapi sikap Dokter Abdul berasal dari akun @eloisa_7017. “Aku kira karena emang bapaknya udah berumur. Biasanya kalau orang sudah berumur emang ada yang gitu gemeter,” komentarnya.

Ada juga cuitan lucu dari akun @cuehiduploe yang mendapat lebih dari 100 likes. Dia menulis, “Gue lagi presentasi depan kelas aja tremor apalagi ini nyuntik vaksin ke presiden.”

Melalui akun Twitter resminya, Jokowi pun mengunggah pengalaman vaksinasi pertamanya. “Saya ditanya: pernah terkonfirmasi positif Covid-19, pernah batuk atau pilek, mengidap penyakit jantung, atau penyakit lain seperti ginjal? Dll. Semua saya jawab tidak. Pukul 9.42 WIB ini, saya memulai ikhtiar besar untuk terbebas dari pandemi dengan vaksin Covid-19,” tulisnya melalui akun Twitter @jokowi yang mendapat lebih dari 26 ribu likes.

Selang semenit kemudian, Jokowi menuliskan sebuah cuitan tambahan, “Vaksin Covid-19 inilah yang lama kita tunggu dan baru disuntikkan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darurat, dan Majelis Ulama Indonesia menyatakan suci dan halal untuk digunakan. Saya berharap vaksinasi Covid-19 yang tahapannya dimulai hari ini berjalan dengan lancar.”

Merespons dua cuitan Presiden tersebut, banyak warganet membalas dengan ucapan syukur dan berharap pandemi Covid-19 di Indonesia segera pulih.

“Semoga Alloh senantiasa menyehatkan dan melindungi Bapak. Bismillah kita mulai ikhtiar untuk Indonesia, Pak. Semoga Gusti Alloh memudahkan. Aamiin,” tulis seorang warganet melalui @diajengbhakti. Pada cuitan tersebut, sebanyak 176 akun menyukainya.

Ikut meramaikan tagar #VaksinasiDimulai, akun @humaskedirires mencuit, “Presiden menjadi orang pertama yang divaksin bukan karena hendak mendahulukan diri sendiri, tetapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal.”

Akun Twitter resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI juga merespons vaksinasi yang dijalani Jokowi sambil mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. “Presiden @jokowi menjadi orang yang menerima vaksin COVID-19 di Indonesia, bertempat di Halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/01) pagi. Yuk, turut berpartisipasi dan mendukung vaksinasi COVID-19,” tulisnya yang dibanjiri balasan dan likes.

Reporter: Safira Ginanisa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini