Jadi Istri Polisi, Uut Permatasari Tegur Dewi Persik Panggil Nama Panggungnya saat Manggung Bareng

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Uut permatasari dan Dewi Perssik sedang menjadi sorotan publik. Bertemu dalam sebuah acara yang digelar kepolisian Uut keberatan dipanggil ‘Uut Permatasari’ oleh Dewi Persik.

Hal itu ia sampaikan lewat sebuah unggahan di Instagram miliknya, @uutpermatasari, yang dikutip pada Jumat 27 Desember 2019.

Uut mengaku keberatan dipanggil dengan nama panggungnya. Ia ingin dipanggil dengan nama Uut Tri Pulungan. “Saat nama sy dipanggil oleh dik dewi dengan sebutan (Uut Permatasari) lalu sy menjawab nama sy bukan Uut Permatasari. Nama saya Uut Tri Pulungan, istri anggota Polri,” tulis Uut.

Diketahui nama suami Uut adalah Komisaris Polisi Tri Goffarudin Pulungan. Jadi ia ingin dipanggil dengan nama Uut Tri Pulungan karena ingin menempatkan dirinya saat sebagai penyanyi dan juga posisinya sebagai istri dari anggota polisi.

“Harus bisa menempatkan diri sebagai seorang istri abdi negara, seorang ibu rumah tangga, dan seorang seniwati,” tulis Uut.

Unggahan Uut rupanya dikomentari oleh Dewi Perssik. Dewi berujar, ke depannya ia tidak akan memanggil Uut dengan sebutan ‘Uut Permatasari’ jika ada acara yang digelar kepolisian lagi.

“Aku tidak akan manggil mba uut permasari ya.. melainkan ibu uut tri pulungan hehhehe yang cantik anggun dan menawan, maklum mba.. adikmu ini gak tau siapa nama suami tercintanya mbaku ini,” tulis Dewi.

Sementara, kabar ini membuat heboh publik. Dewi Perssik menegaskan tidak punya masalah apa-apa dengan rekan seprofesinya, Uut Permatasari.

“Saya dengan ibu tri @uutpermatasari gak ada masalah apa2, gak usah dibesar2kan,” tulis Dewi pada akun Instagram-nya, @dewiperssikreal.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini