Istri Dituntut Penjara 1 Tahun Karena Marahi Suami Mabuk, Netizen: Gak Kebalik?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masalah KDRT warga Karawang kembali jadi perbincangan warganet. Hal ini menjadi pertanyaan netizen terkait kebijakan pihak berwajib.

Pasalnya, sang suami dimarahi istrinya karena jarang pulang dan sering pulang malam sambil mabuk. Namun malah sang istri yang dijatuhi hukuman.

Ia dihukum penjara satu tahun karena terbukti dinyatakan telah melanggar Pasal 25 Ayat (1) Juncto Pasal 5 huruf b UU tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Valencya selaku istri dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Karawang pada Kamis 11 November 2021.

Dinilai tak adil, Valencya menangis tak terima. Sebelumnya ia telah lebih dulu melaporkan suaminya karena menelantarkan keluarganya ke Polres Karawang.

Namun hal ini jadi diungkit lagi oleh warganet karena kejanggalan putusan jaksa. Bukannya sang suami yang dituntut malah sang istri yang jadi kena hukuman.

Menurut laporan, sang suami mengalami KDRT Psikis. Karena ini, warganet mengungkit kembali kasus ini dan mereka merasa ini tak adil.

“Bukannya kebalik ya yg melakukan kdrt psikis itu justru suaminya yg mabuk2an, hadeeh.”

“Perasaan giliran perempuan yang kena KDRT ngurus ke polisinya susaaaaah bangeeeeeeetttttt. Ujungnya disuruh rujuk, dakjal.”

“Perihal istri yang memarahi suaminya ketika pulang mabuk, lalu dipenjara. Katanya KDRT psikis, apa gak kebalik? Suaminya yang bikin batin.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini