Ini Tampang Penyebar Hoax Lagu Kebangsaan Diganti Bahasa Mandarin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berita bohong alias hoax tak kunjung padam menyerang republik tercinta, Indonesia. Baru-baru ini, masyarakat dihebohkan dengan beredarnya lagu kebangsaan Indonesia dalam bentuk Bahasa Mandarin.

Bahkan, oknum penyebar hoax pun menambahkan informasi bahwa lagu tersebut akan menggantikan lagu kebangsaan Indonesia yang selama ini menggunakan Bahasa Indonesia. Diketahui, video lagu kebangsaan berbahasa Mandarin tersebut diunggah pertama kali oleh akun Facebook bernama Fina Hidayat.

Fina menampilkan potongan lagu dengan lirik berisi pujian untuk Indonsia namun menggunakan Bahasa Mandarin. “Terima kasih sudah dibuatkan lagu kebangsaan baru,” tulis akun tersebut dikutip, Jumat 5 Juli 2019.

Sontak, video itu diunggah ulang oleh Ustaz Haikal Hasan dan menjadi sorotan publik dan memancing kemarahan publik. Lalu apakah benar informasi yang disebar luaskan Fina dan Ustaz Haikal tersebut?

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), melalui akun Twitter @turnbackhoax menegaskan bahwa kabar lagu kebangsaan berbahasa Mandarin merupakan kabar hoax alias tidak benar.

“Bukan lagu kebangsaan baru, lagu berjudul “Jayalah Indonesiaku Versi Mandarin” adalah lagu wajib untuk lomba Paduan Suara Che Bin Sai Kota Pekalongan tahun 2012,” kata Mafindo.

Dari hasil penelusuran, video berjudul ‘Jayalah Indonesiaku Versi Mandarin’ dipublikasikan melalui akun YouTube Pashaiful Channel pada 28 September 2012. Versi asli dari lagu tersebut telah diunggah melalui akun YouTube GNP Music pada 18 Agustus 2010.

Lagu ‘Jayalah Indonesiaku’ diciptakan oleh KRT Hendarmin Susilo dengan produser Gema Nada Pertiwi (GNP). “Jadi lagu tersebut bukan lagu kebangsaan baru seperti narasi yang ditulis oleh akun Fina Hidayat,” pungkasnya.

Berikut video penuh lagu ‘Jayalah Indonesiaku versi Mandarin’ berikut:

https://youtu.be/AYA-RDzUhmM
Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini