Heboh! Wanita yang Dipukul Satpol PP Gowa Diduga Tak Hamil, Netizen: Gak Perlu Nampar Juga

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat maya tengah dihebohkan oleh aksi salah satu anggota Satpol PP yang diduga melakukan kekerasan pada pasutri saat menyidak warkop di Gowa, Sulawesi Selatan. Anggota tersebut juga memukul seorang wanita yang diduga tengah hamil.

Namun, kini informasi terbaru terungkap. Beredar kabar bahwa wanita bernama Amriana itu sebenarnya tidak sedang hamil. Hal itu diungkap oleh Kepala Bidang Komunikasi Kabupaten Gowa, Arifuddin Zaeni.

“Dia (Amriana) tidak hamil. Waktu mau dites USG dia tidak mau,” kata Arifuddin, Kamis 15 Juli 2021.

Arifuddin mengatakan, wanita iti tak menunjukkan gejala hamil. Ia pun menolak untuk di USG dan tak mau melakukan pengecekan.

Mengetahui hal itu, wanita korban kekerasan itu pun angkat suara. Ia mengatakan kondisinya memang benar hamil. Namun, ia mengaku perutnya terkadang membesar dan mengecil. Ia pun kini tengah melakukan pengobatan dengan tukang urat.

“Perut saya sebenar besar, sebentar kempes, ini pengobatan saya sendiri pak, memang tak bisa dijangkau dengan logika,” kata Amriana.

Meski begitu, netizen tetap merasa geram dengan anggota Satpol PP yang telah melakukan kekerasan itu. Mereka tak memperdulikan apakah wanita itu hamil atau tidak.

Menurut mereka, wanita tak sepantasnya mendapat kekerasan, apapun kondisinya.

“Hamil tidak hamil kekerasan main pukul itu yang salah,” kata akun serlyvirgiola.

“Terlepas dia hamil atau tidak, aparat gak boleh mukul,” kata akun_juliantara22.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Percepat Digitalisasi Sekolah Rakyat, Pemerintah Jalin Kolaborasi Lintas Sektor

Oleh: Laras Indah Sari Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus mengakselerasi upayadigitalisasi pendidikan nasional melalui program Sekolah Rakyat. Skema kolaborasi lintassektoral pun digencarkan untuk mewujudkan transformasi digital yang menyeluruh dalampelaksanaan program pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem tersebut. Kementerian Sosial bekerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI untuk mempercepat digitalisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Dukungan BNI akan mencakupsistem administrasi digital bagi siswa dan guru mulai dari proses penerimaan peserta didikbaru, kartu pintar siswa, absensi elektronik, hingga Learning Management System (LMS) yang terintegrasi.  Selain itu, BNI juga menyiapkan sistem pengelolaan penyaluran dana dari Kemensos kesekolah, payroll guru, transaksi mitra seperti catering dan laundry, serta dashboard monitoring keuangan sekolah yang seluruhnya menggunakan sistem cashless melalui QRIS dan BNIdirect. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menilai digitalisasi menjadi kunci penting untukmodernisasi tata kelola Sekolah Rakyat. Menurutnya, digitalisasi administrasi akan membuatpengelolaan sekolah menjadi lebih efisien, transparan, dan minim kebocoran anggaran.  Melalui dashboard, pemerintah dapat memantau langsung data absensi, konsumsi gizi siswa, hingga kondisi keuangan sekolah secara real-time. Sistem digital BNI diharapkan dapatsegera direalisasikan dan diuji coba agar bisa langsung digunakan pada masa orientasi siswayang dimulai pada 14 Juli mendatang. Saat ini, proses renovasi gedung telah rampung, guru telah disiapkan, dan langkah berikutnya ialah pemasangan alat, kartu siswa, sistem absensi, serta dashboard laporan yang terintegrasi. Program Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk memutus matarantai kemiskinan struktural melalui jalur pendidikan. Sekolah Rakyat dirancang khususmenjangkau anak-anak dari keluarga desil 1 dan 2 dalam Data...
- Advertisement -

Baca berita yang ini