Heboh Uang Prakerja Dipakai untuk Maksiat, Pamer ‘Mantap-mantap’ Bareng PSK di Facebook

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kartu Prakerja merupakan program Pemerintah yang dilakukan untuk meringankan beban masyarakat. Kartu ini digalangkan dalam rangka program pelatihan dan pembinaan warga negara Indonesia yang belum memiliki keterampilan.

Pemerintah memberikan bantuan subsidi upah atau gaji dalam wujud uang tunai. Sayangnya, ada saja orang yang tak bertanggung jawab dalam menggunakan bantuan tersebut.

Baru-baru ini sebuah tangkapan layar akun Facebook bernama Amrii Khoirul soal bantuan ini memantik amarah warganet. Pasalnya, uang yang diberikan Pemerintah digunakan untuk menyewa pekerja seks komersial (PSK).

Bahkan, postingan itu ia bagikan ke Grup Facebook Diskusi Kartu Prakerja. “Mantep, semalam cair langsung buat open BO. 3 bulan selanjutnya ganti oli disponsori oleh pakdeh,” tulis pengunggah.

Dalam tangkapan layar Facebook itu, postingan Amrii Khoirul dikomentari warganet yang mengecam tidakannya itu.

“Akhir zaman, para manusia bangga mengumbar maksiat,” tulis salah seorang pengguna Facebook.

Postingan Facebook yang dibagikan ulang oleh akun Twitter @PolJokesID ini pun ramai dibicarakan warganet. Banyak yang geram melihat perbuatan dari akun terkait tersebut.

“Dikasih modal bukannya buat yg bener malah gini, nanti giliran ga kerja2 nyalahin pemerintah. Ngata2in presiden katanya gabisa buka lapangan pekerjaaan, ngasih kerjaan ke org asing terus. Lah wong pribuminya dikasih fasilitas aja malah disalahgunakan… Gatau ah pusingg ak..,” komentar @lahakus**padong.

“An**g. Gua yg daftar krn di phk dan krn gua butuh ga dapet2 sampe gelombang terakhir pun gaada yg nyantol. Si tai ini malah buat BO ajggggg,” kata @bi**eeh.

“Duh ya ampun, aku sedih dengernya. Iya emg orang orang, bahkan ada yang sampe gunain KTP emak bapaknya buat daftar pra kerja. Jd dia double.
Padahal banyak bgt yang berhak dan butuh,” tulis @ta**yp_.

“Inilah makanya kalau org” malas dikasih peluang bukannya dimanfaatkan dengan sebaik”nya malah dipake buat maksiat. Gue gak menyebut semuanya kayak gini ya, tapi rata” yg keliatan seperti ini. Apakah kebijakan spt ini masih bisa disebut tepat sasaran?,” komentar @mental**brk.

“Bayangin negara susah susah bikin program kayak gini, nyiapin rencana sama anggarannya, terus giliran udah dapet bukan nya dipake buat hal bermanfaat malah dibuat nge bo,” kata @Mr**ro_.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini