Gereja Ini Undang Grup Marawis, Netizen: Toleransi dengan Kolaborasi

Baca Juga

MATA INDONESIA, TRENGGALEK – Hari raya Natal telah diselenggarakan oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Pada hari itu, mereka merayakannya sembari bernyanyi dan beribadah di gereja.

Namun gereja yang satu ini berbeda dengan yang lainnya. Sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @depri_tok_til ini menampilkan kegiatan gereja.

Kabarnya video ini diambil di Gereja Kristen Protestan (GKJW) Jemaat Trenggalek, Jawa Timur. Namun menurut kabar yang beredar, ini merupakan video lama yang diunggah kembali dan jadi viral lagi.

Belum diketahui pasti kapan video ini pertama kali tersebar di media sosial.

Dalam videonya menampilkan sekelompok orang di dalam sebuah gereja yang sedang beribadah sambil bernyanyi bersama. Namun yang menjadi perhatian publik ialah alat musik yang dimainkan oleh sekelompok grup marawis, rapi dengan gamis dan peci.

“Lumayan pren oleh berkat,” tulis pemilik akun tersebut.

Sontak video ini jadi viral dan telah ditonton sebanyak 13,7 juta kali! Beragam reaksi netizen membanjiri kolom komentar.

“Collab bukan sembarang collab,” tulis netizen.

“HAH GIMANA MAKSUDNYAA KOK BISA,” kata netizen lainnya.

“Indahnya solidaritas.”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini