MATA INDONESIA, LONDON – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyus menegaskan bahwa kombinasi varian Delta dan Omicron mendorong tsunami berbahaya dari Covid-19. Pernyataan ini terlontar, ketika Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Benua Eropa melaporkan rekos kasus baru.
Prancis misalnya, negara pusat mode itu melaporkan angka harian tertinggi di Eropa, sebanyak 208,000 kasus. Begitu juga dengan Denmark, Portugal,dan Inggris yang melaporkan angka yang memecahkan rekor.
Sementara itu, dari Benua Amerika, Negeri Paman Sam melaporkan rekor rata-rata 265,427 kasus harian selama sepekan terakhir, berdasarkan data dari Johns Hopkins University.
Sedangkan untuk kasus kematian Covid-19, Polandia melaporkan sebanyak 794 kasus pada Rabu (29/12) – lebih dari tiga perempatnya adalah mereka yang tidak divaksinasi. Ini merupakan jumlah tertinggi dalam gelombang keempat pandemi Covid-19.
Sebuah studi menunjukkan bahwa varian Omicron – dengan cepat menjadi dominan di banyak negara. Varian yang pertama kali diidentifikasi di negara Afrika selatan ini dilaporkan lebih ringan daripada varian Delta yang pertama kali ditemukan di India, akan tetapi jauh lebih menular.
Fakta inilah yang mendorong lonjakan kasus Covid-19 di seluruh dunia. Dan dr. Tedros memperingatkan bahwa itu adalah ancaman kembar dari dua varian yang berada di balik beban kasus Covid-19 secara keseluruhan.
“Ini dan akan terus memberikan tekanan besar pada petugas kesehatan yang kelelahan, dan sistem kesehatan di ambang kehancuran,” kata Tedros, melansir BBC, Kamis, 30 Desember 2021.
Sementara Pakar Penyakit Menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa infeksi Covid-19 yang diakibatkan oleh varian Omicron kemungkinan akan mencapai puncaknya pada akhir Januari di AS, mengingat ukuran populasi dan tingkat vaksinasinya.
Beberapa negara kaya telah meluncurkan booster drive untuk memberikan dosis ketiga vaksin Covid-19, termasuk di Inggris di mana sebanyak 57 persen warga di atas usia 12 tahun kini telah menerima suntikan ketiga.
Tedros menilai bahwa booster yang dilakukan oleh negara-negara kaya di dunia kemungkinan akan membuat pandemi Covid-19 kian panjang. Sebab, negara-negara tersebut mengalihkan pasokan vaksin ke negara-negara miskin, sehingga memberi kesempatan voris untuk bermutasi dan menyebar.
Berdasarkan laporan WHO, jumlah infeksi Covid-19 baru dari semua varian tumbuh sebesar 57 persen di Benua Eropa pada minggu sebelum 26 Desember, dan sebesar 30 persen di Amerika Serikat.
Angka-angka itu tampaknya masih akan terus meningkat, dengan rekor lebih banyak lagi yang dibuat pada Rabu (29/12), yakni:
• Prancis melaporkan 208.000 kasus, dengan 53 orang lainnya dalam perawatan intensif dan 184 kematian
• Inggris melaporkan 183.037 kasus baru dan 57 kematian
• Jumlah kasus harian baru Italia naik dari 78.313 pada hari Selasa, menjadi 98.020 kasus baru pada hari Rabu
• Denmark melaporkan rekor 23.228 kasus baru. Dari mereka, sekitar 1.205 sebelumnya memiliki Covid
• Portugal melaporkan 26.867 kasus – naik dari 17.172 sehari sebelumnya
• Australia melaporkan 18.241 – jauh lebih tinggi dari hari Selasa yang memecahkan rekor 11.300
• Yunani juga melaporkan rekor 24 jam baru sebanyak 28.828 kasus
Di Inggris, Fire Brigades Union melaporkan bahwa sekitar sepertiga dari mobil pemadam kebakaran di London tidak dapat digunakan awal pekan ini karena staf yang dites positif terinfeksi virus corona dan harus diisolasi.