Geger! Oknum TNI Wisma Atlet Tulis Nomor WhatsApp di Paspor Pasien Karantina, Netizen: Genit Banget

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat maya dihebohkan oleh aksi oknum TNI di Wisma Atlet yang merusak paspor beberapa pasien karantina. Dengan pede-nya, ia menuliskan nomor WhatsApp miliknya di pinggir paspor tersebut.

Hal itu terungkap dari akun Twitter, @txtdariberseragam. Terlihat seorang pemilik paspor yang tak diketahui identitasnya melapor atas kejadian itu.

“Halo min, mau share kelakukan TNI di Wisma Atlet, nulis nomor Wa di paspor dua temen cewekku, ganjeng plus ngerusak paspor,” tulis netizen itu.

Tak hanya satu, beberapa pasien karantina juga mengalami hal serupa. Paspor mereka dicoret-coret dengan nomor WhatsApp para oknum TNI itu.

“Ini oknum biar apa sih, coret-coret paspor yang mau dibalikin, gak hanya satu orang tapi tiga loh,” kata netizen lainnya.

Entah apa yang dimaksud oleh para oknum TNI itu. Hingga kini, belum diketahui identitas dari anggota oknum tersebut.

Alhasil, kejadian itu bikin netizen geram. Mereka pun tak habis pikir dengan aksi TNI itu yang malah merusak dokumen negara.

“Aneh banget deh tuh oknum.”

“Ganjen banget sih tuh TNI.”

“Apa sih maksudnya?”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Upaya Terpadu Lembaga Negara Berantas Judi Daring

Oleh : Andika Pratama Maraknya praktik judi daring di Indonesia tidak hanya menjadi persoalan moral dan sosial, tetapitelah menjelma menjadi ancaman serius terhadap ketahanan ekonomi dan keamanan digital nasional. Modus operandi yang semakin canggih, jaringan lintas negara, hingga keterlibatanakun bank dan dompet digital membuat praktik ini tak lagi bisa ditanggulangi oleh satu lembagasecara terpisah. Dalam konteks inilah pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk menanganijudi daring dengan pendekatan yang sistemik dan menyeluruh. Penindakan terhadap judi daring tidak bisa dilakukan secara sporadis atau parsial. KepalaEksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menegaskanbahwa pendekatan yang diperlukan harus menyentuh semua sisi: dari pencegahan, edukasi, deteksi, hingga penindakan. Tidak cukup hanya mengandalkan kerja sama bilateral seperti antaraOJK dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), melainkan diperlukan sinergi kolektifyang melibatkan seluruh komponen pengawasan dan penegakan hukum negara. Upaya pemblokiran rekening terindikasi judi daring adalah langkah penting yang telah dilakukanOJK bersama perbankan. Berdasarkan data Komdigi, sekitar 17 ribu rekening telah diblokirkarena dicurigai terkait dengan transaksi judi daring. Namun, kerja teknis ini hanya akan efektifbila didukung oleh sistem identifikasi yang kuat. Penggunaan parameter dalam mendeteksiaktivitas mencurigakan, analisis nasabah, hingga pengawasan terhadap rekening dormant menjadi bagian dari sistem pengawasan keuangan yang tengah diperkuat. Selain itu, pendekatan sistemik juga menyentuh aspek regulasi. Masih terdapat celah atauloophole dalam sistem keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku judi daring. Maka dari itu, pertemuan intensif antara OJK dan direktur kepatuhan dari berbagai bank menjadi krusial untukmenyusun formulasi regulasi yang lebih ideal. Tujuannya adalah menyempurnakan mekanismeidentifikasi rekening mencurigakan serta memperkuat langkah enhanced...
- Advertisement -

Baca berita yang ini