Geger! Oknum TNI Wisma Atlet Tulis Nomor WhatsApp di Paspor Pasien Karantina, Netizen: Genit Banget

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Jagat maya dihebohkan oleh aksi oknum TNI di Wisma Atlet yang merusak paspor beberapa pasien karantina. Dengan pede-nya, ia menuliskan nomor WhatsApp miliknya di pinggir paspor tersebut.

Hal itu terungkap dari akun Twitter, @txtdariberseragam. Terlihat seorang pemilik paspor yang tak diketahui identitasnya melapor atas kejadian itu.

“Halo min, mau share kelakukan TNI di Wisma Atlet, nulis nomor Wa di paspor dua temen cewekku, ganjeng plus ngerusak paspor,” tulis netizen itu.

Tak hanya satu, beberapa pasien karantina juga mengalami hal serupa. Paspor mereka dicoret-coret dengan nomor WhatsApp para oknum TNI itu.

“Ini oknum biar apa sih, coret-coret paspor yang mau dibalikin, gak hanya satu orang tapi tiga loh,” kata netizen lainnya.

Entah apa yang dimaksud oleh para oknum TNI itu. Hingga kini, belum diketahui identitas dari anggota oknum tersebut.

Alhasil, kejadian itu bikin netizen geram. Mereka pun tak habis pikir dengan aksi TNI itu yang malah merusak dokumen negara.

“Aneh banget deh tuh oknum.”

“Ganjen banget sih tuh TNI.”

“Apa sih maksudnya?”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring

Oleh : Wiliam Pratama Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan oleh pemerintah merupakan bentuk nyata kepeduliannegara terhadap masyarakat yang terdampak situasi ekonomi. Di tengah tekanan daya beliakibat fluktuasi harga kebutuhan pokok, bansos menjadi instrumen penting untuk menjagastabilitas sosial, membantu keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan dasar, sertamenjadi penguat daya tahan rumah tangga. Namun di balik niat baik itu, terdapat tantanganserius: penyalahgunaan bansos untuk praktik Judi Daring yang merusak sendi ekonomi dan moral masyarakat. Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, secara tegas mengingatkan masyarakatpenerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) agar tidak menyalahgunakan dana bantuan untukaktivitas yang kontraproduktif. Dalam kunjungannya ke Kota Pekanbaru, Wapres meninjaulangsung proses penyaluran BSU yang diberikan kepada pekerja sektor informal dan buruhterdampak ekonomi. Ia menekankan bahwa bansos ini bukan untuk dibelanjakan pada kegiatan spekulatif seperti Judi Daring, tetapi harus digunakan untuk memenuhi kebutuhanpokok dan memperkuat ekonomi keluarga. Peringatan Wapres Gibran bukan tanpa dasar. Praktik Judi Daring saat ini telah menjangkitiberbagai lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada dalam tekanan ekonomi. Dengandalih “mencari keberuntungan,” sebagian masyarakat justru terjebak dalam pusaran hutangdan ketergantungan. Hal ini sangat ironis, karena dana yang disediakan negara sebagaipenopang hidup justru berpotensi menjadi jalan kehancuran jika tidak digunakan secara bijak. Hal senada juga ditegaskan oleh Gubernur Jawa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini