Gara-gara Ini Petisi Boikot Tayangan ‘Pesbukers’ Muncul, Puluhan Ribu Orang Ikut Dukung

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Acara ‘Pesbukers’ yang ditayangkan stasiun televisi ANTV tengah menjadi sorotan publik lantaran dianggap berlebihan dalam “mengerjai” bintang tamunya. Seperti diketahui, dalam ‘Pesbukers’ kerap ditayangkan segmen prank dimana para bintang tamu dikerjai oleh host.

Beberapa waktu lalu, Haruka Nagakawa eks JKT 48 pun sempat dikerjai dalam program TV tersebut. Dalam skenario prank, ia dituduh mencuri barang milik Raffi Ahmad.

Tim kreatif Pesbukers pun sudah merancang dan memasukkan jam tangan milik Raffi Ahmad ke tas Haruka tanpa ia ketahui. Haruka pun kebingungan tatkala semua rekannya di program tersebut tiba-tiba menuduhnya mencuri jam tangan.

Ia pun kaget dan tak bisa berkutik ketika jam Raffi benar ditemukan di tasnya. Semua artis di lokasi syuting pun tak berhenti menudingnya. Bahkan Raffi Ahmad sempat jadi sorotan lantaran berucap, “untung lu cewek, coba kalau laki udah gue..,” kata Raffi ke arah Haruka.

Akibat prank tersebut, Haruka pun sampai menangis. Jengah terhadap prank yang dilakukan program TV tersebut, seorang netizen pun mengajak masyarakat untuk memboikot Pesbukers lewat laman change.or.

“Setelah melihat acara yang kurang Pantas untuk dipertontonkan secara umum di TV indonesia, Kami Warga Negara Indonesia Menginginkan Tindakan Penghentian dan Penghapusan Acara Pesbukers setelah melihat Kejadian Haruka dan Yang lain di Prank Tidak jelas dalam acara Tersebut, Tolong, Bercanda Jangan Keterlaluan, Prank seseorang Yang dalam Keadaan Berduka Itu tidak baik dan Tidak Etis!. Kami menginginkan Acara Acara Alay ini dihapus dan diganti dengan Acara yang lebih bermutu dan Mendidik,” tulis netizen bernama Alvian, dikutip Selasa, 21 Mei 2019.

Ia membuat petisi berisi ajakan boikot Pesbukers. Hingga Selasa siang ini, 21 Mei 2019, sudah 36.281 orang ikut menandatangani petisi tersebut.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini