Gak Terima Konten Youtubenya Dibilang Vulgar, Kimi Hime Minta Tolong ke Jokowi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Nama Youtuber Kimberly Khoe atau yang dikenal Kimi Hime sedang hangat diperbincangkan. Pasalnya, konten-konten yang ditayangkan di channel Youtubenya dinilai vulgar tapi banyak ditonton anak kecil.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun sudah melayangkan surat pemanggilan pada Kimi lantaran kontennya yang dinilai vulgar itu. Pemanggilan ini dilakukan usai ada laporan dari Komisi I DPR RI berdasarkan keluhan-keluhan dari masyarakat.

Tak terima dengan tudingan tersebut, Kimi Hime pun akhirnya buka suara. Ia membuat sebuah video klarifikasi di kanal Youtubenya.

“DEAR BAPAK PRESIDEN JOKO WIDODO….”

“Saya bisa jelaskan, ini saya ada screenshoot yang saya sambil dari channel YouTube saya.

Ini statistik yang cuma bisa dibuka oleh saya,” kata Kime, dikutip Kamis, 25 Juli 2019.

Kimi kemudian menjelaskan secara detail data statistik penonton kanal Youtubenya. Diungkapkannya, persentase terbesar penontonnya ada di usia 18 tahun ke atas.

Paling besar di rentang 18-24 tahun dengan persentasi 50 persen, 25-34 tahun dengan persentasi 24 persen, dan 35-44 tahun dengan persentase 6,6 persen.

Kemudian, umur 45-54 tahun dengan persentase 2,2 persen, 55-64 tahun dengan persentase 0,5 persen, serta 65 tahun ke atas dengan persentase 1,1 persen.

“Total dari penonton saya itu yang di bawah umur, 13-17 tahun itu hanya di sekitar 16 persen.

Jadi kalau misalkan faktanya penonton saya kebanyakan anak-anak, itu salah,” kata Kime.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini