Makin Seru! Fakta Baru dan Klarifikasi SimpleMan Soal ‘KKN di Desa Penari’

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sebuah cerita horor berjudul ‘KKN di Desa Penari’ menjadi viral di kalangan pengguna Twitter. Cerita ini bahkan menjadi trending topic sejak dengan tagar #kkndesapenari. Cerita tersebut menjadi viral usai ditulis dan dibagikan di media sosial Twitter oleh akun SimpleMan, @SimpleM81378523.

Dengan alasan embel-embel ditulis berdasarkan kisah nyata, penulis banyak informasi yang dirahasiakan oleh sang penulis. Termasuk, lokasi yang disebut Desa Penari itu. Banyak dari kalangan netizen yang mencari tahu, menebak-nebak hingga akhirnya banyak yang menyimpulkan bahwa kejadian ini terjadi di Banyuwangi, Surabaya, Jawa Timur.

Melalui kanal Youtube Raditya Dika, akhirnya @SimpleM81378523 angkat bicara. Melalui pesan suara (voice note), mengungkapkan fakta baru dari cerita horor tersebut. Ia mengatakan bahwa sebenarnya ada 14 orang yang terlibat dalam KKN horor tersebut, bukan enam orang.

“Ada beberapa bagian yang saya susun ulang. Dan sebenarnya yang terlibat dalam cerita ini ada 14 orang, bahkan ada dosen pengawas yang terlibat. Tapi saya memasukkan itu karena saya bisa menceritakan ini tanpa menyebutkan semuanya,” kata @SimpleM81378523.

Banyak anggapan bahwa cerita ini adalah buatan penulis atau fiktif, pria yang tidak diketahui identitasnya ini menegaskan bahwa cerita yang ia bagikan di Twitter-nya benar-benar diambil dari kisah nyata. Meskipun demikian, ia pun mengakui kalau cerita yang dia tulis dengan yang narasumber ceritakan tidak murni semuanya.

“Bisa saya pastikan berita ini benar-benar berasal dari narasumber, tentang pengalaman dia, pengalaman teman-temannya, yang saya ubah sedemikian rupa. Termsuk keenam tokoh yang saya tulis,” kata dia.

SimpleMan menyebut narasumber adalah teman ibunya sendiri. Cerita ini ia tulis berdasarkan pengalaman teman ibunya sendiri , yang dalam cerita diberi nama Widya (bukan nama asli). Mendengar jika Widya punya pengalaman yang menarik, SimpleMan pun berniat untuk menulis cerita tersebut.

Namun setelah menjelaskan niatnya dan berjanji merahasiakan seluruh informasi yang dapat dilacak. Akhirnya Widya pun memberi izin SimpleMan untuk membagikan pengalaman mistisnya.

“Kemudian saya pikir walaupun cerita beliau mengerikan, tapi ada pelajaran yang mungkin bisa adiambil bilasaa Awalnya pihak narasumber menolak, lebih mewanti-wanti sih. Ia takut bila cerita ini bisa menimbulkan masalah pada beberapa orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Dan cerita ini seakan-akan ditutupi oleh semua pihak yang terlibat pada waktu itu,” ujar dia.

“Saya pun mencoba membujuk beliau dan berjanji tidak ada siapaun yang dapat melacak cerita ini. Karena semua yang terlibat akan saya buat disamarkan. Mulai nama, universitas sampai nama desa tempat belaiu melaksanakan KKN,” tambah dia lagi.

Setelah diberi izin, Widya juga mengajak SimpleMan untuk bertemu dengan Nur (nama samaran) hingga akhirnya cerita yang beredar di media sosial ada dua versi, dari sudut pandang Widya dan Nur.

Dalam video yang diunggah Radit, SimpleMan mengaku jika dirinya menyesal membagikan cerita ini ke media sosial. Pasalnya banyak netizen yang tiba-tiba menjadi detektif dadakan mencoba mengungkapkan kebenaran yang ada di dalam cerita horor itu.

“Untuk menar benar mengaburkan semua poin dari universitas, desa, bahkan bagaimana cara menuju kesanan. Semuanya saya set ulang. Meski saya tidak benar-bernar mengaburkan semua karena memang ada poin penting yang lebih baik tidak diubah karena ada hubungannya dengan cerita ini. kesalahan saya sebenarnya adalah saya masih memberikan klu nama tempat tentang beberapa poin. Dan setelah cerita ini viral saya benar-benar menyesal,” ungkap dia.

 

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini