Eza Gionino Ngamuk, Anak dan Istri Diancam Dibunuh Lewat Santet oleh Penjual Ikan

Baca Juga

MINEWS, BOGOR – Aktor Eza Gionino ngamuk anak dan istrinya mendapat ancaman pembunuhan berupa santet dari seorang penjual ikan asal Pontianak, Kalimantan.

Kasus ini berawal dari protesnya kepada penjual ikan yang diketahui bernama Qory Supiandy karena ikan arwana yang dibeli tak sesuai yang diinginkan.

“Ternyata pas ikan itu sampai ke saya tak sesuai. Ikan itu cacat. Gimana ya, kalau saya bahas tonggos atau cakil disebutnya. Terus matanya drop eye, turun gitu tak sesuai dengan video,” ungkap Eza Gionino di Polres Bogor, pada Sabtu, 16 November 2019.

Namun, komplain Eza tersebut tak menggubris oleh Qory. Eza juga sempat menelepon secara langsung karena merasa ditipu telah membeli 2 ekor ikan arwana seharga Rp 12 juta.

Dari sambungan telepon itu, Eza mengungkapkan bahwa Qory mengaku bahwa dia membohongi dirinya dengan berkata, “Dia sendiri bilang ‘Saya enggak nipu, saya cuma bohongin abang’.”

Eza pun akhirnya resmi melaporkan kasus ini ke polisi. Bukan hanya soal kasus penipuan. Eza geram karena penjual itu malah mengancam akan menyakiti istri dan anak Eza, hingga membuat nyawa melayang.

Sebelumnya, dalam unggahan video di Instagram pribadinya, Eza menyebut penjual ikan tersebut mengancam melakukan santet. Hal itu dibuktikan dari beberapa foto tangkapan layar percakapan keduanya.

“Dia mau nyantetlah, mau apalah bahasanya. Padahal jelas-jelas dia salah, dia tak mau bertanggung jawab, malah seperti itu yang dia lakukan,” kesalnya.

“Ini saya mau kasih tahu semuanya, kalian hati-hati sama si Qory Supiandy ini, dia bilang dia mau nyantet saya, apa segala macam, saya nggak peduli. Saya muslim, saya salat, keluarga saya pun salat. Jadi saya nggak takut sama sekali sama santet-santetan itu. Kalau saya salah, saya akan takut. Kalau dia sampai begitu itu artinya dia yang salah,” tegas Eza Gionino.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini