Dipolisikan Atas Dugaan Penistaan Agama, Atta Halilintar Minta Maaf dan Sebut Dirinya ‘Diserang’

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Atta Halilintar akhirnya buka suara terkait dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh dirinya dan dilaporkan oleh LSM bernama KPK (Komunitas Pengawas Korupsi) ke Polda Metro Jaya pada Rabu 13 november 2019 lalu.

Dalam postingan Instagram (IG) Story-nya, Atta mengakui bahwa video tersebut memang pernah diunggah di kanal YouTube Gen Halilintar. Namun, video tersebut sudah lama dihapus karena takut salah paham.

“Tidak ada niat sama sekali untuk menistakan Agama yang saya cintai dan saya hormati. Yang ngomong saja ga tahu itu video di-upload di channel siapa. dan itu video kapan? dan itu video sudah sangat lama tidak ada di channel utama GH kami,” terang Atta seperti dikutip dalam unggahan IG Story-nya pada Minggu 17 November 2019.

Atta mengatakan bahwa video yang sudah lama dihapus itu sekarang diedit dan digunakan untuk menyerang dirinya. Padahal video yang berjudul ‘Dilarang dilakukan saat salat’ itu sebenarnya hanya dibuat untuk edukasi saat bulan Ramadan lalu.

Bahkan, Atta juga mengungkapkan bahwa video tersebut juga viral di Malaysia. Namun sebagai bahan edukasi untuk anak-anak.

“Video lama yang sudah di hapus dari lama. karena takut salah paham. Tipe2 yang dilarang dilakukan saat ibadah. Tapi sekarang Video di potong2 untuk menyerang. Walau niat awal nunjukin yang jangan dilakukan,” ungkap dia.

Atta yang dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 156 a, dan UU ITE Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 a tentang dugaan Penistaan Agama, meminta maaf dan mengatakan bahwa keluarga mereka tidak berniat menistakan agama.

“Mohon Maaf lahir batin Salah silap cara penyampaiannya yang jauh dari kata baik apalagi sempurna. Semoga Allah mengampuni,” tukas Atta.

Instagram Story Atta Halilintar.
Berita Terbaru

Siap Amankan Natal dan Tahun Baru, GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota.

Mata Indonesia, Gunungkidul - Ketua PC Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kab. Gunungkidul, Gus H. Luthfi Kharis Mahfudz menyampaikan, dalam menjaga Toleransi antar umat beragama dan keamanan wilayah. GP Ansor Gunungkidul Siagakan 300 Anggota untuk Pengamanan Nataru di Berbagai Wilayah di Kab. Gunungkidul.
- Advertisement -

Baca berita yang ini