Blogger Ini Bakal Dideportasi karena Simulasikan Oral Seks di Depan Landmark Kota Moskow

Baca Juga

MATA INDONESIA, MOSKOW – Blogger asal Tajikistan, Ruslan Bobiev meminta maaf kepada warga Rusia menyusul aksi tidak senonohnya, yakni mensimulasikan seks oral dengan seorang polisi perempuan Rusia.

Yang memicu kemarahan masyarakat, khususnya para penganut agama di Rusia adalah aksi senonoh Ruslan dilakukan di luar salah satu gereja paling suci di negara itu, Katedral St. Basil, yang juga merupakan landmark utama Kota Moskow.

Pada foto pertama, Ruslan terlihat cemberut bersama seorang perempuan misterius berambut pirang. Di foto lain, perempuan yang memakai jaket hitam bertuliskan ‘polisi’ itu terlihat berjongkok, seolah mensimulasikan seks oral.

Sontak saja, foto-foto tersebut membuat kemarahan masyarakat Rusia meledak. Kini sang blogger yang juga merupakan bintang media sosial itu merilis sebuah video permintaan maaf atas aksi tidak terpujinya itu dan berjanji takkan pernah melakukannya lagi.

Ini bukan kali pertama, Ruslan melakukan aksi kontroversial. Sebelumnya ia memfilmkan video dirinya yang meninju seorang pria tak dikenal di bagian belakang kepala pria tersebut, melansir Russia Today.

Akibat ulahnya, Ruslan harus berhadapan dengan pihak berwajib di metro Moskow dan ditahan usai insiden tersebut. Penyelidik mengatakan dia telah melanggar hukum karena menyebabkan pelanggaran kepada publik dan melakukan tindakan yang sengaja dirancang untuk menabur perpecahan agama.

Pejuang seni bela diri Rusia, Maxim Divnich merupakan salah satu orang yang mengecam aksi tidak terpuji Ruslan. Ia menilai apa yang dilakukan Ruslan tidak menghormati orang lain, kepercayaan, serta budaya.

 “Sebagai permulaan, ini tidak menghormati orang, kepercayaan, dan budaya negara tempat dia datang. Kedua, itu secara khusus tidak menghormati petugas penegak hukum,” kata Divnich yang melabelkan sensasi Ruslan sebagai binatang yang mengejar popularitas.

Lahir di Tajikistan, Ruslan memutuskan untuk hijrah ke Rusia untuk melanjutkan studinya di Universitas Negeri Moskow yang bergengsi di negara itu. Sebelum menonaktifkan akun Instagram-nya, Ruslan memiliki 100 ribu follower.

Pada Jumat (1/10), Ruslan hadir di pengadilan di Kota Moskow, di mana seorang hakim memerintahkan dia akan ditahan selama 10 hari karena tidak mematuhi polisi. Ruslan juga akan dideportasi dari Rusia di akhir masa hukumannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini