Bedak Ketiaknya Dikira Sabu, Gadis Ini Ditangkap Polisi di Hotel Bintang 5

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Seorang wanita asal Indonesia harus mengalami hal yang tak mengenakan ketika merayakan hari ulang tahunnya di Hotel Bintang 5 yang ada di Singapore. Dia dan temannya ditangkap polisi karena bedak ketiak yang dibawa dikira sabu oleh staf hotel.

Cerita wanita ini viral di media sosial usai dibagikan oleh seorang pengguna Facebook Stanley Paruntu yang mengaku sebagai ibu dari Sharonia Paruntu, wanita yang ditangkap oleh polisi.

Akun tersebut membagikan tangkapan layar dari Instagram Sharonia yang menjekaskan kronologi penangkapan putrinya yang terjadi pada 10 November 2019 itu.

Facebook Stanley Paruntu

Penangkapan ini berawa karena staf hotel yang datang untuk membersihkan kamar mereka menemukan tas berisi bubuk putih, dan memperhatikan bahwa panel kaca di kamar mandi telah hancur.

Menurut Sharonia, dua teman mereka entah bagaimana akhirnya terjebak di dalam bilik shower yang ada kamar mandi jam 2 pagi dan pintunya tidak bisa. Meskipun berbagai upaya mencoba menariknya agar bergerak, pintu tetap kokoh di tempatnya. Mereka bahkan memecahkan panel kaca sebagai hasil dari upaya untuk memaksanya terbuka.

Ketika mereka memilih untuk menelepon layanan kamar, gadis-gadis itu mungkin tidak mengharapkan seluruh situasi menjadi jauh lebih buruk, seperti yang dijelaskan Sharonia di IG Story-nya.

“Baru saja kembali dari Kompleks Polisi Cantonment dari 14 jam terkunci, karena W Hotels Singapore menuduh saya membawa narkoba ke hotel mereka. Tapi itu adalah bubuk ketiak untuk membuat ketiakmu tidak terlalu bau. Dan mereka tidak bertanya dulu apa itu,” tulis Sharonia.

“Dan mereka menangkap saya dan teman-teman saya selama 14 jam. Terima kasih W Hotel untuk hadiah ulang tahun yang menyenangkan,” imbuhnya.

Tanpa memberi mereka waktu untuk menjelaskan, staf hotel yang tiba di kamarnya segera menuduhnya mengadakan pesta narkoba di kamar hotel. Dan mereka pun memanggil polisi tepat setelah menyuruh gadis-gadis itu masuk.

Gadis-gadis itu diperlakukan seperti penjahat, mereka diseret ke depan tamu hotel lainnya dengan diborgol, sebelum dilemparkan ke sel penjara yang bahkan tidak memiliki tempat tidur untuk tidur selama lebih dari 14 jam.

Setelah pengalaman buruk tersebut, pihak hotel bahkan meminta gadis-gadis itu untuk membayar pintu kamar mandi yang rusak.

Polisi Singapura sejak itu membebaskan gadis-gadis dari semua tuduhan ketika sampel urin mereka kembali negatif.

 

Berita Terbaru

Pemerintahan Prabowo-Gibran Berkomitmen Mewujudkan IKN Sebagai Kota Ramah Lingkungan

Oleh: Dewi Ambara* Indonesia kini memasuki era baru dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dipimpin oleh Presiden...
- Advertisement -

Baca berita yang ini