Presiden Jokowi Tegaskan Kekacauan Politik dan Keamanan Bakal Kubur Mimpi Indonesia

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi sangat yakin penghasilan per kapita Indonesia mencapai Rp 23 juta per bulan dengan syarat tidak ada kekacauan politik dan keamanan seperti sekarang. Saat itu, kekuatan ekonomi kita bakal masuk empat besar dunia.

“Jangan sampai stabilitas politik, stabilitas keamanan itu seperti ini terus. Seolah-olah perhitungan itu tidak akan meleset karena yang menghitung bukan saya pribadi,” ujar Presiden Jokowi di hadapan 22 peneliti muda Indonesia di Korea Selatan, Senin 25 November 2019 pagi.

Selain itu, kita juga harus melakukan lompatan-lompatan yang sangat besar dalam berbagai bidang.

Sekarang menurut Jokowi, Indonesia dalam tahapan membangun sebuah kepercayaan (trust) dari negara-negara lain bahwa dalam kondisi ekonomi global tak menentu, Indonesia masih bisa mengelola pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen.

Jika angka itu bisa terus dipertahankan, Presiden Jokowi sangat yakin akan meraih kepercayaan negara-negara lain dan foreign direct investment (FDI) akan membanjiri Indonesia.

Di hadapan para peneliti muda Indonesia tersebut, Presiden Jokowi mengatakan beberapa hal yang akan menjadi lompatan besar tersebut adalah pengembangan program bahan bakar B20, sebentar lagi menuju B30 dan pada saatnya bisa B100.

Hal tersebut menurutnya akan betul-betul sangat mengurangi mengurangi impor minyak Indonesia.

Selain itu, saat semua bahan mentah tidak perlu lagi diekspor, maka kita bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini