Aneh, Kelompok Hacker di Inggris Lebih Pilih Tenar daripada Uang

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON Polisi Inggris menangkap tujuh orang yang diduga melakukan serangkaian peretasan oleh kelompok hacker bernama Lapsus$. Kelompok ini menargetkan perusahaan-perusahaan besar termasuk Okta Inc dan Microsoft Corp, demikian pernyataan Kepolisian Kota London.

Okta Inc yang berbasis di San Francisco, yang layanan otentikasinya digunakan oleh beberapa perusahaan terbesar di dunia untuk menyediakan akses ke jaringan mereka, mengatakan bahwa pihaknya telah diserang oleh peretas dan beberapa pelanggan mungkin terpengaruh.

“Kepolisian Kota London telah melakukan penyelidikan dengan mitranya terhadap anggota kelompok peretasan,” kata Inspektur Detektif Michael O’Sullivan dalam sebuah pernyataan email dalam menanggapi pertanyaan tentang kelompok peretasan Lapsus$.

Kelompok hacker ini telah memposting serangkaian tangkapan layar komunikasi internal Okta di saluran Telegram mereka pada Senin (21/3) malam waktu setempat.

“Tujuh orang berusia antara 16 dan 21 telah ditangkap sehubungan dengan penyelidikan ini dan semuanya telah dibebaskan dalam penyelidikan,” kata Michael O’Sullivan, melansir Euro News.

Kabar mengenai pelanggaran digital atau peretasan telah menjatuhkan saham Okta sekitar 11 persen di tengah kritik terhadap respons lambat perusahaan otentikasi digital terhadap intrusi tersebut. Saham Okta diperdagangkan turun 4,8 persen (24/3).

Polisi Kota London tidak secara langsung menyebut Lapsus$ dalam keterangannya. Seorang juru bicara mengatakan tidak satu pun dari tujuh orang yang ditangkap telah didakwa secara resmi. Pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan.

Baru-baru ini kelompok hacker tersebut mengaku telah membocorkan kode sumber dari beberapa perusahaan teknologi besar, termasuk Microsoft, yang pada Selasa (22/3) mengkonfirmasi bahwa salah satu akunnya telah diretas.

Seorang remaja yang tinggal di dekat Oxford, Inggris, diduga berada di balik beberapa serangan yang lebih penting, Bloomberg News melaporkan. Dihubungi melalui telepon, ayah dari remaja tersebut – yang tidak dapat disebutkan namanya karena masih di bawah umur, menolak berkomentar.

Reuters mengkonfirmasi bahwa peneliti keamanan siber yang menyelidiki Lapsus$ yakin remaja tersebut terlibat dalam kelompok hacker yang melakukan serangkaian aksi peretasan, menurut tiga orang yang mengetahui masalah tersebut.

Dalam sebuah posting blog, Unit 42 yang merupakan sebuah tim peneliti di Palo Alto Networks, menggambarkan Lapsus$ sebagai kelompok penyerang yang dimotivasi oleh ketenaran daripada keuntungan finansial.

“Remaja yang kami identifikasi mengendalikan Lapsus$ sangat berperan. Bukan hanya untuk peran kepemimpinan mereka, tetapi untuk kecerdasan vital yang harus mereka miliki pada anggota lain,” kata Allison Nixon, kepala peneliti di Unit 221b.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini