Akibat Kekeringan Warga Blitar Konsumsi Air Kotor, Ini Bahayanya

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Musim kemarau telah mengakibatkan kekeringan di sejumlah wilayah. Salah satunya di Blitar Selatan.

Akibatnya sekitar 50 kepala keluarga di terpaksa mengkonsumsi air kotor dan berbau. Sebab meski telah mengalami kekeringan dusun ini belum pernah tersentuh bantuan air bersih.

Untuk mengambil air, warga pun harus menempuh jarak yang tak dekat yakni mencapai dua kilometer. Warga juga tak mampu membeli air karena keterbatasan dana.

Namun saat ini, kondisi air di sumber tersebut makin sedikit dan berbau. Kemarau panjang membuat debit air di sumber makin hari makin berkurang.

Padahal dengan mengonsumsi air kotor bisa berakibat buruk bagi kesehatan warga. Berikut beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena mengonsumsi air kotor.

1. Diare
Salah satu penyakit yang bisa disebabkan mengonsumsi air kotor adalah diare. Hal ini akan membuat tubuh lemas, karena harus mondar-mandir ke kamar kecil.

2. Polio
Penyebaran penyakit polio bisa melalui kontak dengan makanan, air atau tangan yang terkontaminasi dari kotoran (tinja) atau sekresi tenggorokan dari orang terinfeksi. Gejala penyakit polio yang biasa ditimbulkan polio bervariasi mulai dari flu berat hingga menimbulkan kelumpuhan sampai kematian. Penyakit sangat berbahaya karena mempengaruhi saraf, mengakibatkan kelumpuhan lengan, kaki atau diafragma (otot mengendalikan pernapasan).

3. Gondokan
Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit endemic, dikarenakan air disuatu tempat memiliki kadar garam yang tinggi sehingga sebagian masyarakat banyak yang terkena penyakit ini.

4. Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah biasanya akan menyerang masyarakat yang tinggal dilingkungan dengan kondisi air disuatu daerah tersebut cukup kotor dan nyamuk yang berkembang biak didalam air tersebut. penyakit malaria, cikungunya, dan demam berdarah juga dapat ditularkan melalui nyamuk yang berkembang biak di air kotor.

5. Kanker
Minum air yang tak layak dapat menyebabkan penyakit kanker. Seperti gangguan pada ginjal dan kanker kandung kemih.

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini