Hotel Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi Sangat Dekat Masjid Nabawi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hotel untuk jemaah haji dari Indonesia pada tahun ini atau 1443 Hijriah kemungkinan besar Jiwar al Tsaqifah di wilayah Markaziah Gharbiyyah.

“Jaraknya hanya 180 meter dari Masjid Nabawi,” ujar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Minggu 22 Mei 2022.

Selain itu, Menteri Yaqut juga melihat Hotel Riyadh Azzahra di wilayah Markaziah Syimaliah yang jaraknya hanya 240 meter dari Masjid Nabawi.

Yaqut mengaku sangat puas karena selain dekat, kondisi kedua hotel tersebut masih sangat baik.

Menag didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, dua Staf Khusus Menag Abdul Rohman dan Abdul Qodir, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, serta Kepala Kantor Urusan Haji Indonesia Nasrullah Jasam.

Menurut Yaqut lift hotel tersebut masih terawat dan catatan servisnya terlihat sangat rutin.

Tempat makannya juga luas dan bersih. Layanan akomodasi jamaah haji Indonesia di Madinah menggunakan sistem full musim dan penyewaan blocking time.

Hotel yang disewa terpusat pada tiga wilayah, yaitu Markaziyah Syimaliah, Markaziyah Gharbiah, dan Markaziyah Janubiah.

Total ada 29 hotel yang tersebar di tiga wilayah tersebut dengan kapasitas 24.315 jamaah haji.

Jamaah haji di Indonesia akan tinggal paling lama sembilan hari di Madinah. Mereka akan menjalani ibadah Arbain (salat berjamaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu).

Setelah itu, jamaah gelombang pertama yang lebih dulu ke Madinah akan diberangkatkan ke Mekkah untuk menjalani proses haji dan setelah itu kembali ke Tanah Air.

Sedangkan jamaah yang berangkat pada gelombang kedua, lebih dulu ke Mekkah. Setelah proses haji, mereka diberangkatkan ke Madinah untuk menjalani Arbain, lalu kembali ke Tanah Air.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini