Tetap Terapkan Prokes, Berikut Lokasi Favorit Berburu Takjil di Ibu Kota

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Mulai hari ini, seluruh umat Islam menjalani puasa ramadan. Nah biasanya jelang waktu berbuka puasa, masyarakat biasanya berburu takjil atau kudapan, bahkan makanan berat.

Dibeberapa daerah memiliki lokasi untuk berburu takjil, tak terkecuali di DKI Jakarta, sejumlah tempat secara rutin menjajakan beragam kuliner saat Ramadan. Mulai dari menjual makanan manis seperti kolak pisang, sop buah, es campur, sampai lauk pauk.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di bulan Ramadan. Termasuk saat berburu takjil.

Berikut lima lokasi favorit pemburu takjil di Ibu Kota

1. Pasar Benhil

Pasar Benhil (Bendungan Hilir) di kawasan Jakarta Pusat termasuk kawasan favorit banyak orang dalam berburu kuliner berbuka puasa selama bulan Ramadan. Yang paling dikenal adalah berbagai macam kue yang buat teman berbuka puasa.

Sebagian besar bercita rasa gurih seperti lontong, risoles, lumpia dan pastel. Ada juga yang manis seperti kue dadar gulung, lumpur, kue pisang dan kue bolu. Harganya pun murah meriah mulai dari dua ribu sampai tiga ribu rupiah untuk satu buah kue.

Selain takjil seperti aneka kue dan kolak, di kawasan pasar Benhil juga ada beberapa lapak penjual makanan berat, seperti ikan bakar, ayam bakar dan makanan khas Padang.

2. Masjid Sunda Kelapa

Ada satu masjid yang tak hanya ramai dikunjungi jemaah, tapi juga para penyuka kuliner, yaitu Masjid Agung Sunda Kelapa.

Masjid di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, ini memang sudah lama dikenal karena di halaman depannya banyak penjual makanan yang lezat dan harganya terjangkau.

Apalagi di bulan puasa, deretan kulinernya makin beragam. Ada makanan ringan dan takjil seperti es buah, batagor dan roti maryam, sampai makanan berat yang mengenyangkan seperti tongseng, soto dan satai.

3. Jalan Kramat Raya

Kawasan Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat yang berada tak jauh dari perempatan Senen-Kwitang ini dikenal sebagai salah satu pusat masakan khas Padang, Sumatra Barat di Jakarta.

Salah satu menu favoritnya adalah nasi kapau yang sudah dikenal luas.

Selain itu, deretan kulinernya juga beragam, mulai dari makanan ringan dan takjil, seperti lamang tapai dan bubur kampiun, sampai makanan berat yang mengenyangkan seperti nasi kapau dan aneka lauk khas Padang.

4. Kebon Sirih

Kuliner di kawasan Kebon Sirih identik dengan Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang sudah melegenda. Kedai nasi goreng ini sudah ada sejak 1958 dan masih disukai banyak orang sampai sekarang. Satu porsi nasi goreng saja termasuk banyak daging kambingnya.

Daging kambingnya pun tidak berbau dan bahkan terkesan wangi karena bumbu rempah yang sangat kuat.

Selain nasi goreng sebagai sajian utama, mereka juga menyediakan menu lain seperti satai kambing dan sop kambing. Kalau kurang suka daging kambing, kamu bisa menyantap nasi goreng ayam, satai ayam, dan nasi goreng bakso.

5. Pasar Rawamangun

Lokasi lain yang juga kerap menjadi favorit para pemburu takjil yakni Pasar Rawamangun, Jakarta Timur. Lokasi itu selalu ramai, terutama menjelang waktu berbuka puasa

Deretan pedagang takjil berjualan di sana mulai pukul 15.00 WIB. Mereka menawarkan beragam penganan khas Ramadan.

Di tempat ini, warga bisa mencari aneka makanan dan minuman untuk sajian berbuka puasa. Selain kudapan ringan, Pasar Takjil Rawamangun juga menjual berbagai menu makanan berat.

Di masa pandemi, pengelola mewajibkan pedagang dan pembeli mengenakan masker guna mencegah penularan Covid-19.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini