Jelang PON Papua, Kemenkes Lakukan Fogging untuk Cegah Malaria

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian Kesehatan berupaya untuk mencegah penyebaran wabah malaria jelang helatan PON Papua. Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, pihaknya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) di Papua sudah melakukan fogging untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

“Dalam dua minggu terakhir ini Kemenkes bekerja sama dengan Dinkes Papua sudah melakukan fogging ke seluruh venue tempat pertandingan PON dan juga tempat tinggal atlet,” katanya di Jakarta, Senin 27 September 2021.

Budi menjelaskan bahwa upaya tersebut dilakukan agar semua wilayah penyelenggara PON XX di Papua aman dari nyamuk anopheles yang menyebarkan penyakit malaria.

Hal tersebut sebenarnya sudah pernah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Ia mengimbau kepada panitia penyelenggara PON XX Papua dan Dinas Kesehatan Papua untuk memperhatikan kesiapan layanan kesehatan.

“Jangan cuma Covid-19-nya saja, tapi Papua ini saya lihat juga masih rentan untuk penyakit-penyakit lain terutama Malaria. Jadi tolong ini juga agar diperhatikan kesiapan layanan kesehatannya,” katanya.

Diketahui, PON XX di Papua diselenggarakan di tengah situasi pandemi Covid-19. Pembukaan PON XX di Papua dijadwalkan akan dibuka Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober 2021.

Dalam penyelenggaraan PON di tengah pandemi ini, pemerintah pun membatasi kehadiran penonton sebesar 25 persen dari kapasitas. Selain itu, semua pihak juga diwajibkan sudah divaksin Covid-19, baik dosis pertama dan kedua.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini