Deteksi Dini Berjalan Baik, PON XX Papua Aman dan Kondusif

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Aparat keamanan yaitu TNI-Polri serta dukungan dari intelijen menjadi indikator penting dalam mewujudkan keamanan selama PON XX Papua berlangsung. Upaya deteksi dini terhadap setiap potensi ancaman terus dilakukan supaya perhelatan olahraga nasional tersebut bisa berjalan dengan lancar.

Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta menegaskan bahwa kolaborasi dari Polri, TNI dan intelijen patut mendapatkan apresiasi.

“Ini bukti bahwa TNI dan Polri didukung oleh intelijen mampu melakukan deteksi dini dan cegah dini ancaman gangguan keamanan pada pengelenggaraan PON di Papua. Kolaborasi ini patut diapresiasi,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Minggu 10 Oktober 2021.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri juga menilai bahwa kambtibmas selama penyelenggaraan PON XX Papua terutama di Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika,serta Kabupaten Merauke dalam kondisi aman.

“Secara keseluruhan sangat aman dan kondusif,” kata Irjen Fakhiri.

Kapolda menegaskan bahwa persoalan yang terjadi di beberapa daerah seperti Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo tidak mengganggu perhelatan PON XX.

“Kalau ada persoalan, itu biasa dan jauh dari tempat-tempat klaster PON,” kata Fakhiri.

Kapolda menilai warga tetap antusias untuk menyaksikan secara langsung pertandingan di berbagai cabang olahraga selama PON berlangsung. Terlihat dari euphoria warga yang mayoritas bermukim di empat klaster yang menjadi tempat perhelatan acara tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini