MATA INDONESIA, JAYAPURA – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggandeng Badan Intelijen Negara (BIN), Kominfo, TNI, Polri dan Telkom Indonesia untuk mencegah dan mengatasi serangan siber pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Hal ini disampaikan oleh Kepala BSSN Hinsa Siburian.
Ia mengungkapkan bahwa BSSN akan memaksimalkan fungsi Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Siber yang telah dibentuk di beberapa kementerian dan pemerintah daerah.
“CSIRT berfungsi untuk membangun dan mengkonsolidasikan sistem proteksi pada seluruh infrastruktur indornasi vital dengan tujuan melindungi sistem pemerintahan berbasis elektronik,” ujarnya, dikutip Selasa 5 Oktober 2021.
Hinsa juga menilai bahwa selain keamanan siber, kecepatan informasi dalam pemberitaan dan updating perhelatan PON XX sangat penting. “Sehingga faktor jaringan internet dan keamanan siber juga sangat diperlukan,” katanya.
Karena itulah pihaknya mendukung Telkom sebagai official partner ICT yang telah mendirikan layanan Digital Connectivity, Digital Platform, dan Digital Service di area pertandingan, hotel dan akomodasi, pada penyelenggaraan PON XX Papua.
Kolaborasi ini pun mendapat respon yang baik dari pihak Telkom Indonesia. Direktur Enterprise dan Business Service Telkom, Edi Witjara menegaskan, kolaborasi ini dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan siber selama pelasksanaan PON XX.
“Sebagai official platinum telco partner, Telkom berkomitmen menyukseskan pelaksanaan PON XX Papua,” ujarnya.
Sebagai informasi, Telkom sudah menyediakan 142 unit fasilitas sambungan internet berbasis kabel (fixed broadband) IndiHome yang terpasang di beberapa lokasi vital.
Telkom juga telah mendirikan 427 access point internet nikabel (Wifi) yang tersebar di arena pertandingan dan ruang publik. Termasuk wisma para atlet untuk memenuhi kebutuhan kontingen yang akan bertanding. Secara umum, total bandwidth yang disiapkan Telkom lebih dari 11,5 Gbps yang dilengkapi sistem pencadangan (backup).