MATA INDONESIA, JAKARTA – Infeksi virus corona (SARS CoV-2) tak hanya mengincar manusia. Wabah ini ternyata ikut menjangkiti sejumlah hewan.
Informasi ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan di UC Davis, California. Menurut para ahli, sangat mungkin untuk memperkirakan seberapa rentan hewan terhadap Covid-19 dengan melihat reseptor protein yang ditemukan di beberapa sel hewan-hewan tersebut.
Sebagai informasi, virus corona membobol sel manusia dengan menggunakan protein lonjakan (spike protein) sendiri untuk menempel pada protein tertentu yang dikenal sebagai ACE2.
Protein ACE2, yang ditemukan di permukaan berbagai jenis sel manusia, terdiri dari 25 urutan asam amino (bahan penyusun protein).
Jika sel hewan memiliki protein yang mempunyai urutan asam amino serupa, maka wajar untuk mengasumsikan bahwa hewan-hewan itu akan rentan terhadap lonjakan protein Covid-19 dan rentan terhadap infeksi.
“Hewan dengan 25 residu asam amino yang cocok dengan protein manusia diperkirakan berada pada risiko tertinggi untuk tertular Covid-19 melalui ACE2. Risiko ini diperkirakan akan menurun jika residu pengikat ACE2 spesies berbeda dari manusia,” ujar Joana Damas, penulis utama penelitian dari UC Davis, melansir IFL Science, Rabu 26 Agustus 2020.
Dalam riset yang dilakukan, para ahli mempelajari genom dari 410 spesies vebrata yang berbeda. Hasilnya ada sejumlah hewan yang berisiko sangat rendah terinfeksi corona yaitu tikus rumah, burung gagak Amerika, buaya Amerika dan singa laut California.
Lalu untuk hewan yang berisiko rendah terpapar corona antara lain beruang grizzly, beruang kutub, anjing, badak, kuda, gajah Afrika, babi, dan tapir.
Selanjutnya ada beberapa hewan yang dianggap berisiko sedang terkena corona antara lain, domba, bison Amerika, lembu liar, jerapah, jaguar, macan tutul, harimau Siberia, cheetah, kucing, dan sapi.
Sementara hewan yang dianggap berisiko tinggi mencakup berbagai mamalia, seperti paus beluga, narwhal, paus minke, rusa kutub, trenggiling raksasa, hamster Cina, orca, dan lumba-lumba hidung botol.
Terakhir, hewan yang paling rentan adalah anggota keluarga primata yang lebih luas, termasuk gorila, orangutan Sumatera, bonobo, dan simpanse.