Waspada, Klaster Covid19 dari Masjid Merebak di Jawa Tengah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Klaster penularan Covid19 di tempat ibadah atau masjid terus merebak di Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir. Pada Selasa 4 Mei 2021 ditemukan di Desa Karangcegak, Banyumas.

Pada Selasa malam 33 orang di salah satu mushala desa tersebut yang terkonfirmasi Covid19 telah dievakuasi ke tempat karantina di Pondok Slamet, Baturraden, Banyumas.

Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto yang menyebut 33 orang tersebut merupakan warga satu RT. Mereka dievakuasi ke tempat karantina menggunakan bus milik Dinas Perhubungan Banyumas.

Penularan Covid19 klaster masjid juga terjadi di wilayah Banmati, Sukoharjo. Ada 50 jemaah Masjid At Taqwa di wilayah RT 001 RW 001 Kelurahan Banmati, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo menjalani isolasi mandiri.

Mereka sebelumnya sempat kontak dengan imam masjid setempat yang dinyatakan positif Covid19.

Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Sukoharjo Havid Danang PM mengatakan telah menutup sementara waktu Masjid At Taqwa untuk salat berjamaah. Lorong jalan masjid juga ditutup sejak Sabtu 1 Mei 2021) malam.

Sebelumnya, di Bantul 23 warga terkonfirmasi positif Covid19 setelah mengikuti kegiatan di masjid Desa Murtigading, Kecamatan Sanden.

Klaster itu ditemukan akhir April 2021 dan diduga berawal dari seorang yang terinfeksi Covid19 tetapi tetap beraktivitas di masjid tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santoso, Senin 3 Mei 2021 mengungkap warga yang terinfeksi itu kemudian memeriksakan diri ke rumah sakit. Dua hari kemudian yang bersangkutan meninggal dunia tepatnya pada 27 April 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini