Wajib Tahu! Jenazah Pasien Corona Tak Berbahaya, Tapi …

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Penolakan pemakamaman atas jenazah seorang perawat di Semarang sangat disayangkan oleh Dokter Hermawan Saputra. Anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) ini mengatakan, penolakan tersebut disebabkan karena masyarakat kurang paham tentang wabah corona (covid-19) dan cara penyebarannya.

Hermawan pun menjelaskan bahwa sebenarnya jenazah yang terinfeksi covid-19, sama sekali tidak berbahaya. Lantaran mekanisme penguburannya mengikuti protokol berlapis yang disarankan WHO. Di mana sudah dilapisi balsam, kain kafan, plastik dan peti mayat.

“Virus corona akan ikut mati, saat manusia yang menjadi inangnya meninggal. Jadi tak perlu ada lagi kekhawatiran yang berlebihan atau alasan penolakan atas jenazah tersebut,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Senin 13 April 2020.

Hermawan pun menganjurkan agar pemerintah tak jemu-jemu mengedukasi masyarakat soal hal ini. Selain itu, perlu ada koordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah beredarnya informasi yang salah tentang corona.

“Pihak kepolisian dan aparatur desa perlu melakukan pengawasan agar kejadian serupa tak terulang lagi ke depan. Namun harus tetap waspada dan jaga jarak saat melakukan pemakaman jenazah,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini