Waduh, Konflik Islam-Hindu yang Parah Pernah Terjadi di India 18 Tahun Lalu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – India tengah mengalami kerusuhan bergejolak antara umat Hindu dengan warga muslim, tercatat sampai saat ini kejadian tersebut telah menewaskan 38 orang dan 200 orang lainnya mengalami luka-luka. Tetapi itu bukan yang pertama karena pernah terjadi 18 tahun lalu.

Kerusuhan terbaru mulai terjadi pada hari Minggu lalu di tiga area Delhi Timur yang mayoritas ditinggali penduduk muslim. Di sana bentrokan terjadi antara pendukung dan penentang undang-undang (UU) Kewarganegaraan.

Setelah ditetapkan setahun lalu undang-undang kewarganegaraan dianggap sebagai UU Anti-Muslim karena di dalamnya tidak mencantumkan agama Islam untuk pemberian status warga negara India.

UU tersebut hanya menuliskan enam agama yang bisa dipercepat pemberian kewarganegaraannya, yaitu Hindu, Sikh, Buddha, Jain, Parsi, dan Kristen kepada orang dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan. Hal itu bisa diberikan jika mereka datang di negara pada penduduk itu sebelum 2015.

Ternyata kejadian serupa pernah terjadi di India 18 tahun lalu. Jika flashback pada tahun 2002 di Gujarat, bentrok umat Hindu dan Islam menewaskan 2.000 muslim dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Peristiwa yang menelan banyak korban tersebut dipicu dari kebakaran kereta Sabarmati Express dari Ayodha yang berisi para peziarah Hindu. Kemudian kereta tersebut berhenti di Godhara yang diduga terkenal rentan terjadi kerusuhan.

Para peziarah Hindu diduga memulai duluan dengan meneriaki slogan-slogan yang memancing kemarahan umat muslim. Diduga kesal dengan tindakan peziarah tersebut akhirnya terjadilah kerusuhan yang mengakibatkan kebakaran kereta sehingga menewaskan 58 orang penziarah Hindu.

Mendengar kabar tersebut umat Hindu di seluruh India tersulut amarahnya dengan menyerang semua umat muslim di Gujarat. Mereka pun menghancurkan rumah-rumah dan tempat ibadah di sana bahkan tidak segan membantai penduduk muslim secara brutal.

Kasus kerusuhan di Gujarat memang paling buruk setelah merdeka dari Inggris tahun 1947. Diduga Narendra Modi yang sekarang menjabat sebagai perdana menteri India berperan penting terhadap kerusuhan di Gujarat saat ia menjadi menteri di sana.

Mungkin kah kejadian 18 tahun silam kembali terulang di tahun 2020? (Anita Rahim)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini