MATA INDONESIA, PYONGYANG – Wabah demam sekarang ini terjadi di sejumlah wilayah di Korea Utara. Wabah ini misterius. Penyebabnya bukan Covid-19 maupun virus flu yang lain. Ribuan kasus melanda warga Korea Utara dengan jumlah kematian yang juga cukup besar.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut ini adalah suatu epidemi terbesar dalam sejarah negaranya. Otoritas kesehatan di Korea Utara mengkonfirmasi ada 174.440 kasus baru demam misterius tersebut di seluruh penjuru Korea Utara.
Kantor berita KCNA menyebutkan pada Jumat, 13 Mei 2022, ada 21 kasus yang berujung kematian atau bertambah 6 orang sehari sebelumnya. Saat ini, ada sekitar 288.810 orang yang menjalani karantina atau dalam perawatan.
Dalam sebuah rapat Politburo, Kim menekankan perihal efektivitas lockdown wilayah dan kebijakan pemerintah lokal. Dia pun menyerukan agar otoritasnya lebih teliti dan berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat karantina secara ilmiah.
”Penyebaran penyakit mematikan di negara kita ini adalah salah satu yang terbesar sejak negara kita didirikan. Ini mirip wabah virus corona yang sangat serius di dunia,” kata Kim.
Sejumlah pejabat di Korea Utara mengkonfirmasi ada satu pasien yang positif varian omicron Covid-19 sebelum kondisinya berubah menjadi demam. Korea Utara tidak menghubungkan kasus atau kematian akibat wabah demam ini dengan virus corona yang telah menjadi pandemi global.