Utang Capai Level Tertinggi, Kondisi Ekonomi Italia Semakin Berat, Samakah dengan Indonesia?

Baca Juga

MATA INDONESIA, ROMA – Kondisi ekonomi Italia semakin berat dengan bertambahnya utang publik yang Agustus ini tercatat telah mencapai tingkat tertinggi selama enam bulan terakhir.

Bank of Italy, pada Selasa 16 Agustus 2022, mengumumkan kondisi tersebut diperparah dengan melemahnya mata uang euro membuat harga-harga melambung tinggi.

Pada suplemen Keuangan Publik dari buletin bulanan bank yang dirilis Selasa mengatakan utang Italia mencapai 2,766 triliun euro (setara 2,812 triliun dolar AS)

Angka itu tercatat menjadi yang tertinggi atau lebih tinggi 1,9 persen dari posisi utang awal tahun yang tercatat 2,714 triliun euro atau 2.759 triliun dolar AS.

Harga-harga yang lebih tinggi telah mendorong pendapatan pajak lebih tinggi: laporan Bank of Italy mengatakan pendapatan pajak telah meningkat 11,9 persen dalam enam bulan pertama dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menambahkan tambahan 23,2 miliar euro (23,6 miliar dolar) ke kas pemerintah.

Tetapi inflasi yang dikombinasikan dengan faktor-faktor lain seperti ketidakpastian politik di negara itu dan kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari krisis Ukraina telah mendorong imbal hasil obligasi ke level tertinggi sejak 2014.

Hingga Selasa, imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun Italia adalah 3,135. persen. Itu turun dari puncak lebih dari 4 persen pada pertengahan Juni, tetapi naik dari 1,089 persen pada awal tahun.

Sementara, posisi utang luar negeri Indonesia (ULN) pada akhir triwulan II 2022 tercatat sebesar 403,0 miliar dolar AS.

Angka itu menunjukkan penurunan dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar 412,6 miliar dolar AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini