Usai Juara Dunia 2019, Marquez Bakal Pindah ke Ducati?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Manajemen Ducati tengah membidik pebalap Repsol Honda Marc Marquez. Hal itu dilakukan secara terang-terangan usai kontrak pebalap 26 tahun itu bersama Repsol Honda berakhir usai musim 2020. Namun, Marquez hingga kini belum merespons ketertarikan Ducati.

Mantan pebalap MotoGP, Michael Laverty, meyakini Marquez pebalap yang cocok untuk Ducati. Bahkan Laverty percaya Marquez bisa memberi Ducati gelar juara dunia MotoGP yang kali terakhir direbut pada 2007 bersama Casey Stoner.

“Saya tidak yakin ada sepeda motor di MotoGP yang tidak bisa dibawa Marquez menjadi juara dunia. Mungkin Aprilia hanya karena belum kompetitif, tapi saya pikir Marquez bahkan bisa membawa KTM meraih podium karena dia punya talenta spesial,” ujar Laverty dikutip dari AS.

Marquez bisa membawa Ducati merebut gelar juara dunia MotoGP, itu sebuah jaminan. Dia adalah kepingan terakhir yang dicari setiap tim pabrikan yang menginginkan gelar juara dunia.

Laverty kemudian membahas nasib sial Andrea Dovizioso yang gagal mengalahkan Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP dalam tiga musim terakhir. Pebalap Ducati itu hanya mampu menjadi runner-up pada musim 2017 dan 2018. Sementara musim ini Dovizioso masih berpeluang besar menjadi runner-up.

“Ducati dan Dovizioso mendapatkan musim yang konstan, tapi sayangnya mereka mendapatkan Marquez sebagai rival saat ini. Jika Marquez tidak ada maka Dovizioso sudah pasti menjadi juara dunia,” katanya.

 

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini