Usai Dokter Pribadi, Psikiater Maradona Turut Diselidiki

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Penyelidik Argentina melakukan penggeledahan di rumah psikiater yang menangani Diego Armando Maradona. Ada temuan terbaru dalam kasus kematian legenda sepakbola Argentina itu setelah melihat file yang disita dari dokter pribadinya.

Jaksa dengan perintah yudisial melakukan penggeledahan di rumah dan kantor pribadi sang psikiater, Agustina Cosachov di Buenos Aires. Sebelumnya, penggeledahan dilakukan di rumah dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque.

“Ini merupakan tindakan rutin saat menyelidiki penyebab kematian pasien. Yang dicari adalah riwayat medis di telepon dan komputer,” kata pengacara Cosachov, Vadim Mischanchuk kepada televisi lokal, melansir Reuters, Rabu, 2 Desember 2020.

Maradona yang berjuang lama melawan kecanduan obat-obatan terlarang meninggal karena serangan jantung di usia 60 tahun. Ia sempat menjalani operasi otak, awal November akibat pembekuan darah.

Namun sempat tersiar kabar, bila Maradona yang sukses mempersembahkan trofi Piala Dunia 1986 itu sempat terjatuh seminggu sebelum tutup usia. Kasus meninggalnya Legenda Argentina itu pun terus diselidiki pihak berwajib.

“Maradona terjatuh ke tanah, tujuh hari sebelum kematiannya. Dia terjatuh dan kepalanya terbentur, tetapi dia tidak dibawa ke rumah sakit untuk menjalani CT Scan atau MRI,” kata pengacara perawat yang bekerja untuk Maradona kepada Daily Mail.

Kepergian Maradona menimbulkan efek riak di seluruh dunia dan meninggalkan curahan duka dari Argentina hingga Napoli, Italia. Jaksa penuntut tengah menyelidiki kemungkinan malpraktek dan kelalaian medis.

Dua sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dokter merupakan aktor utama yang menjadi sasaran penuntutan atas kematian Maradona. Pengacara Maradona, Matias Morla akan meminta penyelidikan penuh atas kematian kliennya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini