Update, Banyak Warga Tak Patuhi Jaga Jarak, Kasus Positif Corona Jadi 1.285 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Masih banyak warga tidak patuhi jaga jarak, warga yang positif tetapi tidak melakukan isolasi, masih ada penularan karena kontak dekat, masih ada yang belum rajin mencuci tangan menyebabkan jumlah kasus positif mencapai 1.285 kasus. Begitu diungkapkan juru bicara pemerintah untuk Corona Covid19, Achmad Yurianto, Minggu 29 Maret 2020.

Hal itu berarti mengalami pertambahan 130 orang dari jumlah kasus positif sebelumnya yaitu 1.155 kasus.

Penambahan itu juga berarti menggambarkan meningkatnya orang-orang yang terinfeksi dari hari Sabtu 28 Maret 2020 hanya bertambah 109 orang.

“Oleh karena itu saya minta kepada masyarakat untuk jaga jarak di dalam berkomunikasi sosial, baik dengan orang di luar rumah atau di dalam rumah. Upayakan tetap di rumah bila terpaksa tetap jaga jarak,” ujar Yurianto.

Data itui dikumpulkan pemerintah dari pukul 12.00 WIB 28 Maret 2020 hingga pukul 12.00 WIB hari 29 Maret 2020.

Sementara jumlah yang meninggal menjadi 114 orang dan yang sembuh menjadi 64 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini