MATA INDONESIA, NEW DELHI – Pemerintah India meminta platform sosial media, Twitter untuk menghapus lusinan tweet, termasuk kicauan mengenai parlemen lokal dalam menangani wabah virus corona di India. Mengingat kasus virus corona di India kembali menjadi rekor dunia.
Pemerintah membuat perintah darurat untuk menyensor tweet, ungkap Twitter di database Lumen – sebuah proyek Universitas Harvard. Dalam permintaan hukum pemerintah, tertanggal 23 April dan diungkapkan di Lumen, sebanyak 21 tweet disebutkan untuk dihapus.
“Saat kami menerima permintaan hukum yang sah, kami meninjaunya berdasarkan Peraturan Twitter dan hukum setempat,” kata juru bicara Twitter dalam pernyataan yang dikirim melalui email, melansir Reuters, Minggu, 25 April 2021.
“Jika konten melanggar aturan Twitter, maka konten tersebut akan dihapus dari layanan. Jika ditetapkan sebagai ilegal di yurisdiksi tertentu, tetapi tidak melanggar Aturan Twitter, kami dapat menahan akses ke konten tersebut hanya di India,” sambungnya.
Twitter telah menghapus lebih dari 50 tweet yang mengkritik penangan pemerintah India dalam menangani pandemi virus corona. Hal ini dilakukan berdasarkan permintaan pemerintah Inida.
Ini bukanlah pertama kalinya, Twitter tunduk pada tekanan dari pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Ram Nath Kovind. Pada Februari, pemerintah India meminta Twitter secara permanen memblokir lebih dari 500 akun dan menghapus akun lain.
India mencetak rekor dengan kasus infeksi virus corona harian tertinggi di dunia, yakni 349,313 pada Sabtu (24/4). Angka ini membuat India berada dalam cengkeraman gelombang kedua virus corona yang lebih mematikan.
Hingga saat ini, kasus virus corona di India mencapai 16,951,769 dengan angka kematian mencapai 192,310. Angka kematian ini menempatkan negara yang beribukota di New Delhi ini sebagai negara dengan kematian tertinggi kedua setelah Amerika Serikat dengan total 585,880.
Pejabat kesehatan di wilayah utara dan barat termasuk ibu kota New Delhi mengatakan India berada dalam momen kritis dengan sebagian besar rumah sakit penuh dan kehabisan oksigen.
Para dokter bahkan terpaksa meminta para pasien terinfeksi virus corona untuk sementara waktu tinggal di rumah. Sebuah krematoriumdi kota timur Muzaffarpur juga dipenuhi mayat dan keluarga yang berduka harus menunggu giliran.