MATA INDONESIA, JAKARTA – Diwarnai kritik dan permakzulan Presiden AS Donald Trump malah menandatangani Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2020, Jum’at 20 Desember 2019, sehingga Amerika Serikat kini memiliki Pasukan Luar Angkasa. Itu bukan pasukan main-main karena menjadi kekuatan formal ke-enam dari militer AS, setelah Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Penjaga Pantai.
Pasukan itu akan terdiri dari sekitar 16 ribu tentara angkatan udara dan personil sipil. Menurut Sekretaris Angkatan Udara, Barbara Barrett, beberapa di antara mereka sudah mengambil bagian dalam Komando Antariksa.
Pasukan itu akan memiliki seragam sendiri bahkan, mars sendiri, seperti Angkatan Darat maupun Angkatan Laut AS.
“Pasukan Luar Angkasa AS akan melindungi kepentingan nasional Amerika dengan fokus tunggal pada luar angkasa. AS memiliki pengetahuan luar angkasa terbaik di dunia,” kata Barrett, Jum’at 20 Desember 2019.
Namun tidak jelas benar pasukan luar angkasa ala Trump tersebut seperti apa? Sebab, Barret menyatakan pasukan itu merupakan portofolio yang berbeda dari pemikiran kita selama ini bahwa pasukan itu identik dengan mesin perang.
Jenderal Angkatan Udara AS, Jay Raymond yang sebelumnya menjalankan SpaceCom dipercaya memimpin pasukan tersebut.
Pembentukan pasukan itu menurut Raymond membuat keamanan luar angkasa sepadan dengan pentingnya keamanan nasional untuk semua sekutunya.