Tolak Rencana Damai, Palestina Putuskan Hubungan dengan AS dan Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara tegas menyatakan negaranya sama sekali tak menerima rencana perdamaian yang ditawarkan oleh Donald Trump.

Sebagai bentuk penolakan, Abbas memutus semua hubungan apapun dengan Amerika Serikat dan Israel, terutama terkait dengan keamanan.

“Kami telah memberi tahu pihak Israel, bahwa tidak akan ada hubungan sama sekali dengan mereka dan Amerika Serikat termasuk hubungan keamanan,” ujar Abbas, seperti dikutip dari Reuters, Minggu 2 Februari 2020.

Keputusan Abbas ini ia sampaikan dalam pertemuan para menteri luar negeri bagi negara-negara Arab di Kairo.

Pejabat Israel belum memberikan tanggapan atas pernyataan Abbas tersebut. Pasukan keamanan Israel dan Otoritas Palestina telah lama bekerja sama dalam menjaga wilayah Tepi Barat yang diduduki yang berada di bawah kendali Palestina.

Sebelumnya, Trump mengajukan proposal damai untuk kedua negara. Namun, Abbas menganggap rencana damai itu hanya menguntungkan Palestina.

Rencana paling tidak masuk akal menurutnya adalah AS akan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyerukan warga Israel bermukim di Tepi Barat. Tawaran Trump ini dianggap melanggar perjanjian 1967 tentang solusi damai kedua negara.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini