Tol Laut Mampu Tekan Disparitas Harga Beras di Papua dan Papua Barat

Baca Juga

MATA INDONESIA, MERAUKETol laut semakin mampu menekan disparitas harga beras di Papua dan Papua Barat karena beroperasinya KM Logistik Nusantara 2, satu dari sembilan trayek tol laut yang dioperatori oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero). Trayek terbaru itu diberinama T-19.

Apalagi, setelah Jumat 28 Mei 2021 mampu mengangkut 56 kontainer beras unggulan dari Merauke ke sejumlah wilayah di Papua dan Papua Barat.

“Pemerintah menugaskan Pelni untuk memastikan arus penyaluran logistik di wilayah Papua dan Papua Barat lebih efisien sehingga harga kebutuhan pokok dapat stabil, termasuk diantaranya beras,” ujar Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni, Yahya Kuncoro, Selasa 15 Juni 2021.

Menurut Yahya sebelum adanya trayek T-19 yang saat ini dilayani KM Logistik Nusantara 2 beras untuk Papua dan Papua Barat biasanya dikirim dari Surabaya atau Manado.

Data Perusahaan itu menunjukkan, KM Logistik Nusantara 2 telah mengangkut sebanyak 174 kontainer beras dari Merauke sepanjang tahun 2021. Pada voyage perdana yaitu pada 3 Januari 2021, KM Lognus 2 mengangkut sebanyak 24 kontainer beras.

Sedangkan untuk muatan baliknya, seperti dilansir Antaranews.com, sepanjang tahun 2021 KM Lognus 2 ini telah mengangkut sebanyak 58 kontainer, dengan mayoritas berisi batu ciping, abu batu dan pasir, yaitu komoditas unggulan dari Depapre.

Pelni terus mengajak Pemda untuk memaksimalkan komoditas unggulan daerah untuk meningkatkan muatan tol laut, sehingga penyaluran dan distribusi logistik akan lebih efisien bagi masyarakat hingga ke penjuru Nusantara.

BUMN Pelayaran itu juga mengajak para pelaku usaha untuk terus memanfaatkan kapal tol laut untuk memperluas pangsa pasar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini