MATA INDONESIA, JAKARTA – Kementerian BUMN, Koperasi dan UKM serta Kelautan dan Perikanan melakukan gerak cepat (gercep) memudahkan nelayan mengakses solar atau BBM bersubsidi untuk melaut.
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki bersama PT Pertamina meluncurkan program “solar untuk koperasi nelayan.”
“Program ini akan kami coba di tujuh titik sebagai pilot project dalam tiga bulan ke depan,” ujar Erick.
Menteri BUMN bersama Menteri Koperasi dan UKM serta Dirut Pertamina menyampaikan kebijakan tersebut di Kementerian BUMN, Senin 5 September 2022.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati proyek percontohan program itu akan ada Lhoknga Aceh, Deli Serdang Sumatra Utara, Indramayu Jawa Barat, Pekalongan Jawa Tengah, Semarang Jawa Tengah, Surabaya Jawa Timur, dan Lombok Timur NTB.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Tangkap pada Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zaini menegaskan telah menyederhanakan rekomendasi pembelian BBM bersubsidi untuk nelayan.
Zaini menegaskan nelayan hanya perlu memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) untuk membeli BBM bersubsidi.
Dia menegaskan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan telah disepakati sebanyak 2,6 juta kiloliter per tahunnya.
Dari jumlah itu, 2,2 juta kiloliter untuk nelayan, sedangkan 400 kiloliter untuk budidaya kelautan dan perikanan.