Tidak Ada Labu Pada Peringatan Halloween Tahun Ini di Inggris

Baca Juga

MATA INDONESIA,LONDON – Halloween tahun 2022 ini warga Inggris tidak dapat memeriahkan nya dengan labu di meja.

Gelombang panas dan kekeringan mengakibatkan pasokan labu berkurang. Oleh sebab itu, orang-orang kaya sekalipun nantinya akan terkejut dengan harga labu yang dijual tahun ini.

Petani labu memberi peringatan bahwa harga labu melonjak tinggi seiring dengan inflasi dan melonjaknya biaya energi. Oleh sebab itu, para petani di Inggris mengaku bahwa labu untuk Halloween tahun ini sangat lemah akibat kurang mendapatkan air hujan.

Guy dan Emily French, petani grosir labu di Foxes Farm Produce di Basildon, Essex mengatakan panen labu nya menurun tahun ini. Penurunan panen mencapai sepertiga dari tahun ini.

Sebagian besar labu terjual kepada orang yang merawat kebun labu dan orang yang akan menggunakan tanah mereka. Hal tersebut tentunya membuat pasokan labu untuk Halloween akan berkurang.

Invasi Rusia 

Warga Inggris terancam tidak dapat menyajikan labu di meja untuk memeriahkan Halloween. Selain itu, para petani juga menekankan bahwa biaya energi yang tinggi adalah efek dari invasi Rusia ke Ukraina. Hal tersebut juga berefek terhadap hasil panen tahun ini.

Melansir dari DailyMail, Foxes Farm telah memanen labu sejak pertengahan Agustus untuk persiapan Halloween di bulan Oktober. Menurut mereka hasil panen tahun ini menurun sekitar seperempat hingga sepertiga dari biasanya.

French menambahkan bahwa mereka menjual labu dengan harga yang mahal. Namun alasan utama hal tersebut adalah biaya input yang juga mahal.

Ia terus menekankan kepada konsumen nya bahwa tidak hanya konsumen yang kesulitan mengisi bahan bahar mobilnya. Ia sebagai petani juga kesulitan untuk mengisi bahan bakar traktornya. Walau bagaimanapun ladang labu juga perlu perawatan untuk menghasilkan labu yang berkualitas.

Di samping itu, biaya pupuk untuk labu pun meningkat akibat perang Ukraina. William Tyrell, pemilik Tyrell’s Farm di Lincolnshire mengatakan bahwa gelombang panas menyebabkan tanaman labu nya matang terlalu dini.

Menyimpan labu hingga Oktober dengan keadaan gelombang panas jelas merugikan. Proses panen labu tersebut juga menghilangkan pengalaman bagi konsumen untuk dapat memetik labunya sendiri.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini