Terungkap, Eggi Sudjana Diduga Danai Pembuatan Bom untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Polisi akhirnya menjelaskan mengenai penangkapan Eggi Sudjana saat di hari pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu 20 Oktober 2019.

Saat itu Eggi diperiksa karena ada di dalam sebuah grup WhatsApp (WA) yang beranggotakan 123 orang dan 5 admin, terkait dengan tersangka perancang ricuh demo, Abdul Basith. Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

“Di grup itu membahas berkaitan kegiatan yang akan dilakukan upaya untuk menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden,” katanya.

Ada sejumlah orang yang diamankan polisi terkait grup tersebut. Argo menyebut grup itu adalah ide seseorang berinisial SH, yang kini menjadi tersangka. Dari hasil pengembangan lebih lanjut, ditemukan pula nomor Eggi Sudjana di dalam grup tersebut. Polisi pun kemudian menangkap Eggi.

Argo mengatakan, dalam grup itu, Eggi ditawarkan oleh salah satu pelaku untuk menyumbang dana. Dana yang diminta dari Eggi rencananya akan dibuat bom untuk menggagalkan pelantikan presiden.

“Beliau ditawari, di japri-nya ‘mau buat bom nitrogen, mau nyumbang tidak’. Tetapi beliau nggak merespons,” katanya.

Atas dasar itulah penyidik Polda Metro Jaya mengamankan dan memeriksa Eggi Sudjana.

Diketahui, Polda Metro Jaya menangkap enam orang terkait upaya menggagalkan pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Upaya menggagalkan pelantikan presiden ini dibahas secara khusus oleh para tersangka dalam sebuah grup WhatsApp.

 

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini