Tertekan dengan Aturan Vaksin Covid-19, Pria di Australia Bakar Diri

Baca Juga

MATA INDONESIA, VICTORIA – Aturan vaksin Covid-19 yang ditetapkan banyak negara di dunia menuai pro dan kontra, terutama mereka yang anti-vaksin. Aturan ini bahkan membuat seorang pria rela membakar dirinya karena mandat vaksin di Negara Bagian Victoria, Australia.

Pria itu membakar dirinya dan mobilnya di Church St karena mandat vaksin Victoria. Insiden ini terjadi dua pekan setelah Victoria melonggarkan pembatasan untuk warga Australia yang tidak divaksinasi.

Pria yang identitasnya dirahasiakan itu pertama kali terlihat sekitar jam 8 malam malam waktu setempat di daerah Church St. Ia terlihat keluar dari mobilnya yang terbakar di Richmond sembari meneriakkan mandate vaksinasi Covid-19.

Seorang perempuan yang mengetahui kejadian tersebut, langsung berlari dan menolong pria itu. Kepada Herarld Sun, perempuan itu mengatakan bahwa pria itu mengalami luka bakar yang cukup serius.

“Kulitnya terbakar, dia terbakar,” kata perempuan itu, melansir News.com.au.

“Kulitnya menempel di baju (saya). Dia dari wajahnya berteriak tentang mandate (vaksin Covid-19),” sambungnya.

Saksi lain yang sedang makan di wilayah tersebut mengatakan bahwa pria itu sengaja menuangkan bensin ke dirinya sendiri dan ke mobilnya. Petugas telah menutup jalan dengan pita polisi.

Pemerintah Victoria membuat perubahan besar-besaran pada pembatasan Covid-19 negara bagian menjelang Natal, khususnya seputar pengaturan ritel.

Menteri Kesehatan Australia, Martin Foley mengatakan perintah kesehatan masyarakat yang baru sangat penting untuk “mempertahankan pilar ekonomi kita yang divaksinasi”.

Di bawah perubahan, orang tidak perlu lagi divaksinasi penuh untuk mengakses ritel yang tidak penting, inspeksi dan lelang real estat, tempat ibadah, pernikahan, dan pemakaman.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini